Harga Emas Naik 50% Sejak Awal Tahun, UBS Prediksi Bisa Tembus USD 4.200

2 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia terus mencetak rekor baru setelah naik lebih dari 50% sejak awal tahun 2025, menembus level USD 3.900 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Lonjakan harga emas dunia didorong oleh ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Dikutip dari CNBC, Selasa (7/10/2025), pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas spot menguat 1,8% ke USD 3.956,19 per ons, setelah sempat mencapai USD 3.969,91 di awal sesi. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,7% lebih tinggi di USD 3.976,3 per ons.

Analis Marex Edward Meir menjelaskan, kombinasi berbagai faktor global telah memperkuat reli logam mulia ini.

“Perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang akibat kekhawatiran inflasi, serta penutupan pemerintahan AS yang berlanjut, semuanya berkontribusi pada penguatan harga emas,” ujarnya.

Krisis politik di Prancis semakin dalam setelah Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan kabinetnya mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah dilantik. Sementara itu, pemerintahan AS telah memasuki hari keenam penutupan operasional, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal terhadap pegawai federal.

Momentum Bullish Berlanjut, Emas Dekati Level Psikologis USD 4.000

Reli harga emas yang luar biasa ini telah membuat logam mulia tersebut menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini. Setelah menembus USD 3.000 per ons pada Maret dan USD 3.800 pada akhir September, kini pasar menunggu apakah emas bisa melampaui level psikologis USD 4.000.

“Fakta bahwa harga sudah sangat dekat dengan USD 4.000 menunjukkan beberapa dana besar mungkin berupaya mendorongnya melewati batas tersebut,” kata Meir.

Emas, yang dikenal sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yield asset), biasanya bersinar di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi. Dengan pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini dan tambahan 25 basis poin lagi pada Desember, sentimen terhadap emas semakin kuat.

UBS Perkirakan Harga Emas Tembus USD 4.200 Tahun Ini

Dalam laporan terbarunya, UBS menilai tren penguatan emas masih memiliki ruang untuk berlanjut

.“Kami melihat alasan fundamental dan momentum yang kuat yang mendorong reli emas lebih lanjut, dan kini memperkirakan harga emas batangan dapat mencapai USD 4.200 per ons pada akhir tahun ini,” tulis UBS dalam catatannya.

Kenaikan ini juga ditopang oleh pembelian besar oleh bank sentral, melemahnya dolar AS, serta permintaan safe haven dari investor global yang mencari perlindungan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian pasar.

Dengan kombinasi faktor makroekonomi, gejolak politik global, dan arah kebijakan moneter yang dovish, prospek emas masih sangat bullish menjelang akhir 2025.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |