Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik lebih dari 1% pada Jumat, 9 Mei 2025 seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Sementara itu, pasar mencerna komentar tentang tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjelang pertemuan akhir pekan antara AS dan China.
Mengutip CNBC, Sabtu (10/5/2025), harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 3.340,29 per ounce pada pukul 13.46 ET (17.46 GMT) dan telah naik 3,1% sepekan ini.
Harga emas batangan yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah naik lebih dari 27% sejak awal tahun.
Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup menguat 1,1% ke posisi USD 3.344. Di sisi lain, dolar AS melemah 0,3% membuat harga emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Presiden AS Donald Trump menuturkan, tarif 80% untuk barang-barang China tampaknya tepat. Hal ini seiring perwakilan bersiap untuk pembicaraan akhir pekan guna menahan perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Selain itu, di bidang geopolitik, India dan Pakistan saling tuduh melancarkan serangan militer baru, memakai pesawat nirawak dan artileri untuk hari ketiga dalam pertempuran terburuk antara kedua negara tetangga Asia Selatan yang bersenjata nuklir itu dalam hampir tiga dekade.
“Jelas, ketidakpastian yang terus berlanjut secara kesleuruhan terkait tarif mungkin tetap menjadi dasar paling signifikan di balik emas,” ujar Direktur High Ridge Futures, David Meger.
Kondisi di India dan China
“Kami tidak begitu mendukung emas seperti yang telah kami lakukan selama beberapa bulan terakhir. Kami mungkin akan memasuki periode konsolidasi atau retracement lebih lanjut untuk jangka waktu tertentu,” ia menambahkan.
Sementara itu, pedagang emas India menawarkan diskon harga pada pekan ini di tengah permintaan yang lemah. Hal ini seiring rupee yang lebih lemah mengangkat harga emas di domestik ke level tertinggi yang mendekati rekor. Sedangkan pembelian di China meningkat setelah liburan.
Selain itu, Pejabat the Federal Reserve Michael Barr menuturkan, kebijakan perdagangan Trump akan meningkatkan inflasi, memangkas pertumbuhan dan meningkatkan pengangguran akhir tahun ini. Hal itu membuat pembuat kebijakan hadapi keputusan sulit mengenai masalah mana yang harus diperjuangkan.
Harga Emas Dunia Anjlok Usai Kesepakatan Dagang AS-Inggris Tercapai
Sebelumnya, harga emas memperpanjang koreksi dan turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025. Koreksi harga emas terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Inggris. Hal ini meningkatkan harapan kesepakatan serupa dengan negara lain.
Mengutip CNBC, Jumat (9/5/2025), harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi USD 3.307,84 per ounce. Harga emas berjangka AS ditutup susut 2,5% menjadi USD 3.306.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan “terobosan kesepakatan” dalam perdagangan. Tarif 10% untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku. Selain itu, Inggris setuju menurunkan tarif menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses lebih besar ke barang-barang AS.
“Jika kita (juga) berhasil mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak perlawanan terhadap kenaikan dan emas akan diperdagangkan kembali turun, setidaknya ke USD 3.200,” ujar Senior Market Stragist RJO Futures, Bob Haberkorn.
Menanti Pertemuan AS-China
Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China pada Sabtu pekan ini di Swiss.
Emas batangan yang secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.
Di sisi lain, Bank Sentral China telah menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas berdasarkan kuota yang baru-baru ini ditingkatkan. Demikian disampaikan menurut sumber.
Cadangan Emas di London
"Secara teoritis, langkah ini akan meningkatkan harga emas karena peningkatan permintaan dari China menjadi faktor. Namun, dinamika pasar saat ini didominasi oleh perkembangan seputar tarif,” ujar Analis MarketPulse oleh OANDA, Zain Vawda.
Sementara itu, cadangan emas di brankas London meningkat pada April karena lebih banyak logam mulia yang kembali dari New York setelah dislokasi. Pelaku pasar telah meningkatkan pengiriman emas ke AS pada Desember-Maret untuk menutupi posisi COMEX terhadap kemungkinan AS akan mengenakan tarif impor.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun menjadi USD 32,48, harga platinum bertambah 0,8% menjadi USD 981,60 dan paladium naik 0,3% menjadi USD 974,81.