Pemerintahan Trump Terus Desak Ketua The Fed Jerome Powell Mundur

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump makin gencar mendesak Jerome Powell agar mundur dari jabatannya sebagai Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Desakan ini makin meningkat setelah Powell tetap memilih mempertahankan suku bunga acuan di level saat ini.

Donald Trump sebenarnya merupakan tokoh yang menunjuk Powell menduduki jabatan Ketua The Fed pada 2017. Namun belakangan, Trump sering mengkritik kebijakan suku bunga The Fed yang dinilainya terlalu lambat dalam merespons kondisi ekonomi.

Trump meminta agar suku bunga segera dipangkas secara agresif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari saat ini di kisaran 4,25%-4,5% menjadi 2,25%.

Mengutip USA Today, Sabtu (12/7/2025), pada Juni lalu, Trump bahkan menyebut Powell sebagai "orang bodoh" dan mengaku sudah memarahi Powell dengan berbagai "nama jelek" agar suku bunga diturunkan. Namun, semua itu disebutnya belum membuahkan hasil.

Tak hanya Trump, Powell juga mendapat kritik dari pejabat lain. Salah satunya dari Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, Russell Vought.

Ia menuduh Powell salah kelola The Fed dan menyesatkan Kongres soal renovasi kantor pusat yang dianggap terlalu mewah. Powell sendiri telah membantah tuduhan itu dalam sidang di Senat, menyebutnya sebagai tindakan menyesatkan dan tidak akurat.

Kritik Ketua Dewan Fannie Mae dan Freddie Mac

Terbaru, tekanan politik kembali muncul pada 11 Juli, saat William Pulte—kepala Badan Keuangan Perumahan Federal yang juga menjabat Ketua Dewan Fannie Mae dan Freddie Mac—secara terbuka menyatakan bahwa mundurnya Powell adalah keputusan yang tepat bagi Amerika.

Ia menyebut ada laporan bahwa Powell tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Namun, The Fed menolak berkomentar dan hanya merujuk pada pernyataan Powell sebelumnya bahwa ia akan menyelesaikan masa jabatannya hingga Mei 2026.

Pernyataan Pulte ini muncul menjelang rapat The Fed pada 29-30 Juli. Berdasarkan data CME FedWatch, pasar memperkirakan 93% kemungkinan suku bunga tetap dipertahankan pada kisaran 4,25%-4,5% setelah pertemuan itu.

Pada Juni lalu, The Fed memang telah mempertahankan suku bunga untuk keempat kalinya secara berturut-turut, dan memproyeksikan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Diperkirakan suku bunga akan turun setengah poin ke kisaran 3,75%-4%.

Trump Sudah Siapkan Calon Pengganti Powell

Meski pemangkasan suku bunga bisa membantu mendorong ekonomi dan mengurangi beban bunga utang pemerintah, Powell menegaskan bahwa The Fed masih menunggu bukti lebih lanjut soal dampak suku bunga terhadap inflasi sebelum mengambil keputusan.

Trump sendiri mengaku sudah mencari calon pengganti Powell. Namun, menurut putusan Mahkamah Agung pada Mei lalu, Trump tidak bisa langsung memecat Ketua The Fed.

Mahkamah menegaskan bahwa The Fed adalah lembaga semi-swasta dengan struktur unik, sehingga berbeda dari lembaga-lembaga independen lain yang bisa diberhentikan presiden sewaktu-waktu.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |