Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi 7 Oktober 2025, Hari ini Naik Rp 34.000

2 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menyentuh rekor termahal sepanjang masa pada perdagangan Selasa ini. Pada perdagangan Senin kemarin, harga emas Antam juga telah menyentuh rekor tertinggi.

Mengutip laman logammulia.com, Selasa (7/10/2025), harga emas Antam hari ini naik Rp 34.000 menjadi Rp 2.84.000 per gram. Pada perdagangan Senin kemarin, harga emas Antam di angka Rp 2.250.000 per gram.

Demikian untuk harga pembelian kembali (buyback) juga juga mengalami kenaikan dan mencetak rekor termahal.

Harga buyback emas Antam naik Rp 34.000 menjadi Rp 2.132.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.132.000 per gram.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Selasa (7/10/2025):

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.192.000.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.284.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.512.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 6.748.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 11.224.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 22.370.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 55.762.500.
  • Harga emas 50 gram: Rp 111.405.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 222.690.000.⁠
  • Harga emas 250 gram: Rp 556.447.500.⁠
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.112.375.000.⁠
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.224.600.000.

Harga Emas Dunia Pecah Rekor Tertinggi Akibat Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Sebelumnya, harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa di atas USD 3.900 per ons pada penutupan perdagangan Senin (7/10/2025). Lonjakan harga emas ini didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini.

Selain itu, harga logam mulia ini juga melambung karena adanya ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jepang.

Mengutip CNBC, Selasa (7/10/2025), harga emas spot naik 1,8% menjadi USD 3.956,19 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi intraday USD 3.969,91. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,7% lebih tinggi di USD 3.976,3 per ons.

Analis Marex Edward Meir mengatakan, sejumlah faktor global memicu reli harga emas dalam beberapa waktu terakhir ini.

“Perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang karena kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintahan AS yang berlanjut turut memperkuat sentimen terhadap emas,” ujarnya.

Di Prancis, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan kabinetnya mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah menjabat, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Sementara itu, penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari keenam, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal terhadap pegawai federal.

Emas Naik 50% Sejak Awal Tahun, Target Baru USD 4.200

Harga emas telah menguat sekitar 50% sepanjang 2025, didorong oleh kombinasi faktor seperti ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian besar oleh bank sentral, permintaan safe haven yang tinggi, serta pelemahan dolar AS.

Emas spot pertama kali menembus level USD 3.000 per ons pada Maret dan mencapai USD 3.800 per ons di akhir September. Meir menilai momentum ini belum akan berhenti.

“Fakta bahwa harga sudah mendekati USD 4.000 menunjukkan beberapa dana besar mungkin mencoba mendorongnya menembus level psikologis tersebut,” katanya.

Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak menghasilkan imbal hasil (non-yield asset) biasanya menjadi pilihan utama investor di tengah ketidakpastian ekonomi.

Pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, disusul pemangkasan tambahan 25 basis poin pada Desember.

“Kami melihat momentum yang kuat dan alasan fundamental yang jelas bagi reli emas, dan kini memperkirakan harga dapat mencapai US$4.200 per ons pada akhir tahun ini,” tulis UBS dalam catatannya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |