Harga Emas Antam Cetak Rekor 23 Desember 2025, Hari ini Naik Rp 59.000

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam hari ini Selasa (23/12/2025) kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Hari ini, harga emas Antam naik Rp 59.000 menjadi Rp 2.561.000 per gram. Sedangkan pada perdagangan Senin kemarin, harga emas Antam di posisi Rp 2.502.000 per gram.

Harga buyback emas Antam juga naik Rp 59.000. Hari ini harga buyback emas Antam dibanderol Rp 2.420.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.420.000 per gram.

Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas Antam sebelumnya dicetak pada perdagangan Senin, 23 Desember 2025. Harga jual emas Antam ditetapkan Rp 2.502.000 per gram dan harga beli kembali di angka Rp 2.361.000 per gram.

Informasi mengenai harga emas Antam ini bersumber dari situs resmi Logam Mulia, unit bisnis PT Aneka Tambang Tbk. Dengan demikian, data yang disajikan memiliki akurasi dan kredibilitas yang tinggi bagi publik.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Selasa (23/12/2025) yang berada di lokasi butik Pulogadung:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.330.000.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.561.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 5.062.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 7.568.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 12.580.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 25.105.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 62.637.000.
  • Harga emas 50 gram: Rp 125.195.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 250.312.000.
  • Harga emas 250 gram: Rp 625.515.000.
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.250.820.000.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.501.600.000

Harga Emas dan Harga Perak Cetak Rekor Baru

Harga emas dan harga perak melesat ke level tertinggi sepanjang sejarah pada awal pekan ini. Kenaikan tajam tersebut menegaskan kembali peran logam mulia sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Mengutip  CNBC, Selasa (23/12/2025), harga emas berjangka untuk pengiriman Februari ditutup menguat 1,9% ke level USD 4.469,40 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di USD 4.477,7 per ons. Sementara itu, harga emas spot naik 1,99% ke posisi USD 4.440,26 per ons.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak hampir 70%.

Lonjakan harga emas terjadi seiring melemahnya aset-aset berisiko. Secara historis, emas kerap dipilih investor sebagai aset aman ketika pasar menghadapi gejolak ekonomi maupun ketegangan geopolitik.

Pergerakan serupa juga terjadi pada perak. Harga perak tercatat menyentuh rekor baru di USD 68,96 per ons, sementara harga perak spot berada di kisaran USD 68,98 per ons.

Sejak awal tahun, harga perak sudah melesat hingga 128%, jauh melampaui kenaikan emas.

Saham Tambang Emas dan Perak Ikut Terdorong

Di Amerika Serikat(AS), saham-saham perusahaan tambang emas dan perak yang tercatat di bursa juga ikut menguat pada perdagangan pra-pasar. iShares MSCI Global Gold Miners ETF tercatat naik hampir 2,7%.

Pasar sebelumnya telah merespons pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) pada 10 Desember. Optimisme terhadap saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) juga sempat kembali.

Namun, spekulasi terkait kondisi ekonomi global tahun depan membuat investor cenderung bersikap lebih defensif dalam menata portofolio mereka.

Kepala tim global value First Eagle Investments, Matthew McLennan, menilai nilai moneter emas kembali menguat di tengah membengkaknya defisit fiskal di Amerika Serikat, Inggris, Eropa, serta Jepang dan China.

“Nilai emas sebagai lindung nilai moneter kembali muncul,” ujar McLennan dalam wawancara dengan CNBC pada 17 Desember.

Ia menilai harga emas kini lebih rasional dibandingkan aset nominal lain yang biasa digunakan sebagai pelindung nilai, dan kenaikan tersebut turut mendorong logam mulia lain bergerak lebih tinggi.

Pemilihan Ketua The Fed

Investor juga mencermati dinamika pemilihan Ketua The Fed berikutnya, di tengah sorotan terhadap independensi bank sentral tersebut setelah adanya tekanan berulang dari Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell.

Menurut McLennan, kredibilitas fiskal jangka panjang Amerika Serikat menjadi faktor kunci bagi independensi The Fed. Ia juga menyoroti inflasi upah dan perkembangan pasar tenaga kerja sebagai faktor penting yang akan memengaruhi arah ekonomi ke depan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |