Gelombang Baru Tarif Trump: Kali Ini Incar Industri Kayu, Furnitur, hingga Film Asing

3 weeks ago 42

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengumumkan gelombang baru kebijakan tarif impor yang menyasar sektor industri kayu, furnitur, hingga film asing.

Pada Senin (29/9/2025) malam, Gedung Putih mengumumkan pemberlakuan tarif 10% untuk kayu lunak (softwood timber and lumber) dan tarif 25% untuk "produk kayu berlapis tertentu" (certain upholstered wooden products), yang akan efektif berlaku pada 14 Oktober.

Dikutip dari Yahoo Finance Selasa (30/9/2025), pengumuman tarif ini menyusul rentetan kebijakan serupa yang dirilis pada 26 September, yang menyasar lemari dapur (kitchen cabinets), vanities, dan produk berlapis lainnya, dengan jadwal berlaku 1 Oktober.

Daftar lengkap barang yang terdampak masih menunggu rilis resmi.

Donald Trump secara terbuka menyatakan bahwa kebijakan tarif, khususnya pada furnitur, adalah upaya untuk merevitalisasi bisnis pembuatan furnitur di North Carolina, yang menurutnya telah "sepenuhnya hilang" ke China dan negara-negara lain.

Selain furnitur dan kayu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 100% pada film-film asing karena menilai "bisnis pembuatan film kita telah dicuri dari Amerika Serikat."

Tarif Obat-obatan dan Dukungan bagi Petani

Sebelumnya, Trump juga telah mengumumkan rentetan tarif ini baru lain yang mencakup kisaran 30% hingga 100% pada berbagai item, termasuk truk berat (heavy trucks) dan kabinet dapur.

Paling mencolok, Trump mengusulkan bea masuk 100% pada obat-obatan yang dipatenkan, meskipun memberikan pengecualian jika produsen membangun fasilitas manufaktur di AS atau jika negara tersebut memiliki perjanjian dagang yang mencakup obat-obatan.

Di sisi lain, Trump juga berencana menggunakan pendapatan yang diperoleh AS dari tarif untuk menawarkan bantuan talangan (bailout) kepada para petani yang kesulitan akibat dampak awal kebijakan bea masuk.

"Petani, untuk sementara waktu, akan merasa kesulitan sampai tarif tersebut mulai memberi manfaat bagi mereka," ujar Trump.

Namun, mekanisme pemberian bantuan kepada petani ini masih belum jelas dan berpotensi menghadapi masalah hukum, mengingat adanya peninjauan Mahkamah Agung terhadap tarif yang dapat memaksa pemerintah mengembalikan miliaran dolar pendapatan tersebut.

Negosiasi Dagang AS-China Berlanjut

Di tengah tensi tarif yang meningkat, AS dan China dilaporkan masih berada dalam negosiasi untuk kesepakatan besar pembelian pesawat Boeing (BA), yang diperkirakan menjadi "pusat perhatian" dari perjanjian perdagangan yang lebih luas.

Perkembangan ini menyusul panggilan telepon antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan lalu.

Trump mengklaim kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk memisahkan aplikasi TikTok di AS dan merencanakan serangkaian pertemuan dalam beberapa bulan mendatang.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |