Fakta-Fakta Mundurnya Dirut Agrinas Pangan Nusantara Joao Mota

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin, 11 Agustus 2025. Keputusan mengejutkan ini diambil setelah ia hanya menjabat selama enam bulan di perusahaan yang bergerak di sektor pangan tersebut.

Pengunduran diri Joao Mota disampaikan langsung dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, sekaligus mengonfirmasi bahwa surat resmi telah diajukan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Langkah ini memicu pertanyaan mengenai kondisi internal perusahaan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya ketahanan pangan nasional.

Mota mengungkapkan alasan di balik keputusannya, yakni minimnya dukungan dari Danantara, baik dalam bentuk kebijakan maupun anggaran, serta birokrasi yang dinilai berbelit.

“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk kedaulatan pangan ini tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau para pembantu-pembantunya,” ujar Joao pada Senin kemarin.

Ia merasa tidak dapat memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi negara dan kesejahteraan petani di bawah kondisi tersebut.

Minimnya Dukungan

Joao Mota menegaskan bahwa keputusannya mundur dipicu minimnya dukungan dari Danantara, baik dalam bentuk kebijakan maupun ketersediaan anggaran. Ia merasa program kerja Agrinas Pangan tidak dapat berjalan optimal dan mencapai target yang diharapkan tanpa dukungan yang memadai dari pemangku kepentingan utama.

Mota mengungkapkan bahwa hingga kini, PT Agrinas Pangan Nusantara belum menerima alokasi anggaran sama sekali, bahkan disebut "masih nol" rupiah.

Kondisi finansial yang tidak mendukung ini tentu menghambat pelaksanaan program strategis yang telah direncanakan untuk memperkuat sektor pangan nasional.

Selain itu, ia juga menyoroti lambatnya proses persetujuan berbagai rencana kerja yang diajukan. Bahkan, feasibility study (FS) yang sudah diajukan beberapa kali tetap diminta untuk disusun ulang, menunjukkan adanya kendala serius dalam koordinasi dan eksekusi program.

Birokrasi Berbelit

Menurut Joao Mota, birokrasi di Danantara masih terlalu panjang dan berbelit, sehingga secara signifikan menghambat pelaksanaan program strategis di sektor pangan. Sebagai individu yang terbiasa bekerja cepat dan berorientasi profit dari lingkungan swasta murni, ia merasa tidak cocok dengan sistem yang ada.

Mota menyatakan rasa malu memimpin PT Agrinas Pangan Nusantara karena merasa belum bisa memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi negara maupun meningkatkan kesejahteraan petani selama enam bulan menjabat. Ia tidak ingin menjadi "boneka" yang hanya menandatangani dokumen tanpa bisa mengambil keputusan strategis yang krusial.

Dalam kesempatan tersebut, Mota juga menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh rakyat Indonesia. Ia merasa gagal melaksanakan tugas menjaga ketahanan pangan dan memenuhi harapan besar yang diberikan saat ditunjuk sebagai pimpinan.

Danantara Hormati Keputusan

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Rosan menilai langkah tersebut sebagai sikap profesional yang akan diproses sesuai ketentuan dan tata kelola perusahaan yang berlaku.

Rosan memastikan bahwa seluruh operasional Agrinas Pangan Nusantara tetap berjalan normal dan lancar meskipun terjadi pergantian kepemimpinan. Ia menegaskan komitmen penuh perusahaan dalam menjaga stabilitas dan kontinuitas layanan kepada seluruh mitra serta pemangku kepentingan.

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa proses transisi kepemimpinan di Agrinas akan dilaksanakan secara tertib, terukur, dan terencana demi kelancaran program strategis perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan nasional tidak terganggu dan terus berjalan efektif.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |