Elon Musk Jadi Orang Pertama Dunia dengan Kekayaan Setengah Triliun Dolar, Ini Sumber Hartanya

3 weeks ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Bos Tesla, Elon Musk, resmi mencatat sejarah sebagai orang pertama di dunia yang memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 500 miliar atau kurang lebih Rp 8.200 triliun (estimasi kurs Rp 16.400 per USD)

Menurut Indeks Miliarder Forbes, kekayaan Musk sempat menyentuh USD 500,1 miliar pada Rabu sore waktu New York, meski kemudian turun tipis ke angka USD 499 miliar.

Dikutip dari BBC, Kamis (2/10/2025), pencapaian ini didorong oleh kenaikan tajam saham Tesla, serta valuasi yang meningkat dari bisnis lain seperti SpaceX dan startup AI xAI.

Tonggak sejarah tersebut semakin mengukuhkan posisi Musk sebagai orang terkaya di dunia, jauh di atas pesaingnya.

Pendiri Oracle, Larry Ellison, berada di posisi kedua dengan kekayaan sekitar USD 350,7 miliar setelah saham perusahaannya melonjak berkat prospek bisnis cloud dan kecerdasan buatan.

Untuk diketahui, di awal September kemarin Elon Musk sempat kehilangan gelar sebagai orang terkaya di dunia. Gelar tersebut diambil oleh Larry Ellison, yang merupakan salah satu pendiri Oracle sekaligus sekutu Presiden AS, Donald Trump.

Saham Tesla Jadi Mesin Utama Kekayaan Musk

Sebagian besar kekayaan Musk berasal dari kepemilikan lebih dari 12% saham Tesla. Tahun ini, saham perusahaan mobil listrik tersebut naik lebih dari 20%, termasuk kenaikan 3,3% pada perdagangan Rabu di New York.

Investor juga menilai positif fokus Musk yang kini lebih banyak tercurah pada Tesla ketimbang urusan politik. Sebelumnya, ia sempat menuai kritik karena perannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pemerintahan Trump.

Selain Tesla, Musk juga aktif di perusahaan roket SpaceX, platform media sosial X, serta startup kecerdasan buatan xAI. Keberagaman portofolio ini membuat kekayaannya terus melesat seiring tren teknologi global.

Ambisi Masa Depan: Paket Gaji Triliunan

Dewan direksi Tesla sebelumnya menyebut Musk sebagai “pusat perhatian” perusahaan. Bahkan, ia berpotensi mendapatkan paket gaji senilai lebih dari USD 1 triliun jika berhasil memenuhi target ambisius dalam 10 tahun ke depan.

Target itu mencakup peningkatan valuasi Tesla hingga delapan kali lipat, penjualan 12 juta unit mobil Tesla tambahan, serta pemasaran 1 juta robot AI.

Sebagai sinyal kepercayaan, bulan lalu Musk membeli saham Tesla senilai sekitar USD 1 miliar. Namun, perusahaan ini masih menghadapi tantangan besar, mulai dari persaingan ketat dengan BYD dari Tiongkok, hingga transisi menuju bisnis AI dan robotika.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |