Efek Magnet MotoGP: Load Factor Penerbangan Lombok Capai 90%, Puncak Arus Balik Hari Ini!

2 weeks ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan di Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok mengalami tren peningkatan selama gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia, atau MotoGP Mandalika yang digelar pada 3-5 Oktober 2025.

Lalu lintas penerbangan dan pergerakan penumpang pesawat di Bandara Lombok tersebut terpantau lebih ramai dibandingkan dengan hari-hari biasa pada bandara tersebut.

Puncak pergerakan penumpang diprediksi terjadi pada hari ini Senin, 6 Oktober 2025, atau sehari setelah gelaran MotoGP Mandalika 2025 usai.

Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R Pahlevi mengatakan, rata-rata load factor atau tingkat keterisian penumpang di setiap penerbangan mencapai sekitar 85-90 persen .

"Bandara ini menjadi pintu utama untuk menuju Sirkuit Mandalika, karena itu kami memastikan wisatawan sudah merasakan experience terbaik sesaat setelah mendarat. Wisatawan yang ingin menonton langsung ajang balap dunia di Sirkuit Mandalika sudah dapat merasakan atmosfer MotoGP sejak tiba di Bandara Zainuddin Abdul Madjid," ujarnya, Senin (6/10/2025).

Mengantisipasi kepadatan penumpang, pihak maskapai hingga 8 Oktober 2025 telah mengajukan total 44 penerbangan tambahan (extra flight) bandara Lombok guna mengakomodir permintaan penerbangan.

Jamin Lalu Lintas Penerbangan

Pahlevi menyatakan, fasilitas dan personel bandara dipastikan mampu mengakomodir tingginya lalu lintas penerbangan.

"Kedatangan official tim MotoGP termasuk pebalap serta wisatawan di bandara berjalan dengan baik. Bandara Zainuddin Abdul Madjid memiliki fasilitas sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) baik yang mampu mengakomodir kebutuhan event kelas dunia seperti MotoGP. Pelayanan terbaik juga diberikan seluruh personel bandara," bebernya.

Menyelaraskan momen dengan ajang balap motor dunia tersebut, terminal penumpang pesawat di Bandara Zainuddin Abdul Madjid dilengkapi dengan beragam ornamen bernuansa MotoGP. Mulai dari lantai yang didesain menyerupai lintasan sirkuit hingga replika sepeda motor MotoGP yang dapat digunakan wisatawan untuk berfoto.

Kawinkan dengan Budaya Lokal

Nuansa MotoGP itu melengkapi berbagai kekayaan budaya lokal yang ditampilkan di sejumlah titik di terminal. Seperti kain tenun hasil keterampilan masyarakat Sasak sebagai lambang kemandirian, kesabaran dan kemampuan dalam menapaki tantangan kehidupan.

Para pebalap MotoGP juga disambut dengan berbagai budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) ketika tiba di bandara, yakni dengan Sembeq sebagai bentuk restu dan penghormatan serta doa keselamatan, lalu aktivitas Sesek yaitu seni menenun kain dari NTB, dan Gendang Beleq yang merupakan budaya suku Sasak Lombok.

"InJourney Airports mengambil peran kolaborasi bersama seluruh stakeholder dalam mensukseskan event MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia sebagai ajang kelas dunia. Yang dapat memberikan nilai tambah terhadap pariwisata dan budaya di Indonesia dengan menghadirkan wajah bangsa dan negara bagi wisatawan," tuturnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |