Dibuka Mendatar, Cek Prediksi Rupiah dan Dolar AS Hari Ini 7 Oktober 2025

2 weeks ago 31

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah bergerak datar pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 7 Oktober 2025. Rupiah masih bergerak di kisaran 16.583 per dolar AS dari sebelumnya 16.583 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah seiring rilis data ekonomi AS tertunda.

“Tertundanya rilis data ekonomi AS akibat (government) shutdown sehingga sangat sulit bagi The Fed untuk menentukan penurunan rate dan meningkatkan pelaku pasar untuk memegang dolar AS,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (7/10/2025).

Mengutip Sputnik, shutdown pemerintahan AS berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dan kerugian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara sebesar 15 miliar dolar AS (Rp248 triliun) per pekan jika terus berlanjut.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett dalam wawancara kepada CNN, sebagaimana dilaporkan RIA Novosti, menilai jika presiden memutuskan bahwa negosiasi benar-benar menemui jalan buntu, maka PHK akan mulai terjadi. Namun, jika Partai Demokrat menggunakan pendekatan yang bijak dalam proses persetujuan anggaran di Senat, maka takkan ada alasan untuk melakukan PHK, tambah Hassett.

Ketidakpastian seputar shutdown, seiring proposal untuk membuka kembali Pemerintah AS gagal lolos untuk keempat kalinya, membuat rilis data-data ekonomi AS tertunda.

Capai Kesepakatan

Tahun fiskal 2024 berakhir pada 30 September, tetapi Kongres masih belum berhasil mencapai kesepakatan mengenai anggaran untuk tahun berikutnya.

Kebuntuan ini disebabkan oleh konflik sengit antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat, di mana Partai Republik tidak memiliki mayoritas yang dibutuhkan.

“Sementara (sentimen) dari domestik masih, wait & see rilis data cadangan devisa (cadev) BI (Bank Indonesia),” ucap Rully.

Senada, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksi rupiah melemah pasca rilis data Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia bulan September 2025 dirilis hari ini. Cadev diperkirakan menurun akibat outflow pada bulan September 2025

“Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.525-16.625 per dolar AS,” ujar dia.

Rupiah Melemah ke Level 16.583 per USD, Ini Gara-garanya

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 20 point sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp 16.583 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.555.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.580 - Rp 16.530," kata Ibrahim dalam keteragannya, Senin (6/10/2025).

Adapun sejumlah faktor yang mendorong nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan sore ini, yakni faktor eksternal diantaranya poltiisi konservatif Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, yang akan menjadikannya perdana menteri berikutnya.

Takaichi dipandang sebagai sosok yang dovish dalam hal fiskal, dan diperkirakan akan menentang pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan.

"Di AS, pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Oktober. Para pedagang terlihat memperkirakan peluang lebih dari 99% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir Oktober, menurut CME Fedwatch," ujarnya.

Disisi lain, para Senator Amerika Serikat gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintah federal untuk keempat kalinya, memperpanjang penutupan yang sedang berlangsung hingga minggu depan. Ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS dan penundaan rilis data penting.

Ketegangan Geopolitik

Lebih lanjut, ketegangan geopolitik juga tetap menjadi fokus. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa "diskusi yang sangat positif" telah berlangsung dengan Hamas, dan menambahkan bahwa tim teknis akan bertemu di Mesir pada hari Senin untuk mendorong perundingan damai Gaza.

Delegasi dari Israel dan Hamas diperkirakan akan tiba di Sharm el-Sheikh untuk negosiasi tidak langsung yang berfokus pada penyanderaan, penarikan pasukan, dan tata kelola pemerintahan di masa mendatang.

Sementara itu, Ukraina terus mengintensifkan serangannya terhadap fasilitas energi Rusia, menargetkan kilang Kirishi, salah satu kilang terbesar Rusia, dengan kapasitas pemrosesan tahunan melebihi 20 juta ton. Setelah, para menteri keuangan negara-negara G7 mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |