Command Center Jadi Sistem Peringatan Dini Kemenkop Deteksi Koperasi Bermasalah

15 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi meresmikan Command Center sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan data koperasi berbasis real time. Fasilitas ini dirancang untuk mengintegrasikan sistem informasi manajemen koperasi secara menyeluruh.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menuturkan Command Center ini dilengkapi dengan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi potensi masalah pada koperasi sejak tahap awal. Sistem ini memungkinkan pemerintah mengambil langkah korektif lebih cepat sebelum persoalan berkembang lebih serius.

“Bagi Kementerian Koperasi ini juga nanti akan bisa mendapatkan sebuah early warning system bagi proses monitoring evaluasi Kementerian Koperasi terhadap koperasi-koperasi yang ada,” ujar Ferry dalam konferensi pers, peluncuran Command Center, Senin (15/12/2025).

Selain itu Command Center akan menjadi alat utama dalam proses monitoring dan evaluasi koperasi secara nasional. Melalui pengolahan data yang real time dan dinamis, kementerian dapat melakukan kategorisasi koperasi berdasarkan tingkat kesehatan dan kinerjanya.

Ia menjelaskan, data yang terkumpul akan digunakan untuk mengelompokkan koperasi yang sehat, yang membutuhkan pendampingan, hingga koperasi yang berpotensi bermasalah. Dengan pendekatan ini, intervensi dapat dilakukan lebih awal dan terukur.

“Kita nanti akan bisa membuat kategorisasi koperasi yang sehat, perlu penanganan dan lain sebagainya, itu akan bisa dilakukan dengan Command Center ini,” kata Ferry.

Menurutnya, sistem ini juga memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang terlibat dalam percepatan pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sekaligus menjadi dasar pengambilan kebijakan berbasis data untuk memperbaiki tata kelola koperasi di Tanah Air. 

Kemenkop Resmikan Command Center untuk Pantau Koperasi Real Time

Sebelumnya, Kementerian Koperasi (Kemenkop) meresmikan Command Center sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan data koperasi berbasis real time. Fasilitas ini dirancang untuk mengintegrasikan sistem informasi manajemen koperasi secara menyeluruh, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta data dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang berada di bawah Kementerian Koperasi.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan Command Center menjadi sarana untuk mengubah pola kerja kementerian agar lebih berbasis data yang dinamis dan aktual. Sistem ini memungkinkan kementerian memantau langsung berbagai proses, mulai dari pembangunan sarana fisik hingga aktivitas usaha dan pelatihan koperasi di berbagai daerah.

"Hari ini kami Kementerian Koperasi meresmikan Command Center yang di dalamnya berisi tentang sistem informasi manajemen koperasi secara keseluruhan dan juga Kooperasi Desa Kelurahan Merah Putih dan kemudian juga mengintegrasikan data dengan lembaga pengelola dana bergulir yang bagian dari Kementerian Koperasi," ujar Ferry dalam konferensi pers peluncuran Command Center, Senin (15/12/2025).

Menurut dia, Command Center juga memungkinkan interaksi langsung dengan daerah melalui para asisten bisnis dan pejabat manajemen proyek yang berperan sebagai enumerator. Mereka akan memberikan pembaruan data secara berkelanjutan, dengan dukungan pemerintah daerah hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

Ferry menambahkan, kehadiran Command Center memungkinkan Kementerian Koperasi melakukan pemantauan, evaluasi, serta pendeteksian dini terhadap potensi permasalahan koperasi. Dari data yang terkumpul, koperasi nantinya dapat dikategorikan berdasarkan tingkat kesehatan untuk menentukan langkah pembinaan maupun penanganan lanjutan.

“Jadi bagi kami di Kementerian Koperasi ini adalah ikhtiar untuk mengubah juga irama kerja di Kementerian Koperasi yang berbasis data yang real time dan dinamis, dan kami akan mendasarkan pekerjaan kami, langkah-langkah yang kami lakukan dengan basis data dari apa yang ada di Command Center ini,” kata Ferry.

Ke depan, Command Center juga direncanakan dapat dimanfaatkan oleh kementerian dan lembaga lain yang tergabung dalam Satgas Percepatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, serta dilengkapi dengan layanan pendukung seperti call center untuk memperkuat pelayanan dan pengawasan koperasi nasional.

Kemenkop Dorong Koperasi Desa Merah Putih Jadi Tulang Punggung UMKM Nasional

Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menjadi tonggak baru dalam penguatan ekonomi desa. Inisiatif ini diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat ekonomi kerakyatan sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945.

“Kami ingin mengembalikan peran negara dalam mengatur pasar agar adil dan menguntungkan bagi semua badan usaha yaitu BUMN, swasta, dan koperasi,” ujar Ferry dikutip dari Antara, Kamis (9/10/2025). 

Ferry menilai, selama beberapa dekade terakhir, pasar nasional terlalu didominasi oleh kekuatan modal besar. Kondisi ini membuat pelaku usaha kecil seperti koperasi dan UMKM tertinggal dalam mengakses sumber daya dan peluang ekonomi.

“Kita tidak ingin ekonomi hanya dikuasai segelintir pihak. Pemerintah hadir untuk menata ulang ekosistem agar koperasi dan usaha kecil menengah punya ruang tumbuh yang sama. Melalui Koperasi Desa Merah Putih, kita mulai dari akar ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Menggerakkan Ekonomi dari Desa untuk UMKM

Menurut Ferry, koperasi desa memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi di berbagai sektor strategis, seperti pangan, energi terbarukan, hingga pariwisata lokal. Dengan dukungan kebijakan fiskal dan akses pembiayaan dari pemerintah, koperasi desa dapat memperkuat rantai pasok dan membuka peluang baru bagi UMKM di tingkat akar rumput.

Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan data presisi desa, yang membuat pemerintah kesulitan memetakan potensi ekonomi lokal dan menyalurkan bantuan dengan tepat. Selain itu, masih ada desa yang belum memiliki akses listrik dan internet memadai.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |