Bos BPS Gambarkan Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sejak 1961

1 month ago 27

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan fluktuasi signifikan sejak tahun 1961, tetapi secara umum tergolong tangguh di tengah ketidakpastian global.

Dalam kuliah umum di Universitas Andalas (UNAND), Amalia membandingkan kondisi ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain, dan menekankan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri cukup kuat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5 persen, dengan Kuartal II 2025 tercatat tumbuh sebesar 5,12 persen.

"Kalau kita bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara lain, di tengah dinamika global, ekonomi Indonesia relatif resilien," kata Amalia dikutip dari Antara, Rabu (24/9/2025).

Seperti diketahui. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 sebesar 5,12 persen secara tahunan atau year on year.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara triwulan ke triwulan atau quarter to quarter (q to q) di triwulan II-2025 tumbuh 4,04 persen.

Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II-2025 yang mencapai 5,12 persen juga lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2024, yaitu 5,05 persen.

Pasang Surut Sejarah Ekonomi Indonesia

Amalia menjelaskan, sejarah ekonomi Indonesia sejak tahun 1961 penuh dengan pasang surut. Ia memberikan beberapa contoh historis yang menunjukkan dinamika tersebut:

Era Orde Lama (1963): Ekonomi Indonesia pernah mengalami kontraksi yang signifikan, mencapai minus 2,24 persen.

Awal Era Orde Baru (1968): Amalia menyebut, inilah momen luar biasa di mana ekonomi Indonesia berhasil tumbuh hingga dobel digit, yaitu 10,92 persen. "Kita tidak pernah membayangkan pada 1968 itu ekonomi Indonesia bisa tumbuh dobel digit, tapi itu terjadi," ujarnya. Menurutnya, pertumbuhan ini merupakan hasil dari intervensi kebijakan yang efektif pada periode 1966-1968.

Masa Pandemi (2020): Indonesia, seperti banyak negara lain, kembali menghadapi penurunan ekonomi drastis. Pertumbuhan terkontraksi hingga minus 2,07 persen.

Ekonomi Indonesia Terus Membaik Pascapandemi

Amalia melanjutkan, pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 menunjukkan tren positif. Berkat intervensi kebijakan yang membaik, ekonomi Indonesia kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat, mencapai 5,12 persen pada kuartal kedua 2025.

Ia juga membandingkan pertumbuhan Indonesia dengan negara-negara tetangga. Ekonomi Vietnam, misalnya, tumbuh lebih tinggi di 7,96 persen berkat industrialisasi dan investasi asing, sementara Malaysia dan Singapura tumbuh lebih rendah di 4,4 persen akibat ketergantungan pada perdagangan global dan ekspor yang melemah.

Dengan data-data historis ini, Kepala BPS menyimpulkan bahwa ekonomi Indonesia memiliki ketahanan yang baik dan mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |