BI: Uang Beredar Januari 2025 Sentuh Rp 9.232 Triliun

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia mencatat, Uang Beredar (M2) pada Januari 2025 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp9.232,8 triliun, atau tumbuh sebesar 5,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,8% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, mengatakan berdasarkan komponennya, perkembangan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar7,2% (yoy) dan uang kuasi sebesar 2,2% (yoy).

Komponen M1 dengan pangsa 55,8% dari M2, pada Januari 2025 tercatat Rp5.115,0 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% (yoy), setelah tumbuh sebesar 5,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.

"Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta giro rupiah," kata Ramdan dalam keterangan BI, Senin (242/2025).

BI mencatat, uang kartal yang beredar di masyarakat pada Januari 2025 sebesar Rp1.010,0 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy). Giro rupiah tercatat sebesar Rp 1.780,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0% (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,6% (yoy) pada Desember 2024.

Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 45,9% terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.364,9 triliun pada Januari 2025 atau tumbuh sebesar 5,5% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Sementara, pada Januari 2025, uang kuasi dengan pangsa 43,0% dari M2, tercatat sebesar Rp3.970,6 triliun atau tumbuh 2,2% (yoy), setelah tumbuh 1,2% (yoy) pada Desember 2024.

Berdasarkan komponen uang kuasi, simpanan berjangka, tabungan lainnya, dan giro valas masing-masing tumbuh sebesar 2,6% (yoy), 3,0% (yoy), dan 0,3% (yoy).

Faktor-Faktor yang Pengaruhi Uang Beredar

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, perkembangan M2 pada Januari 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

Penyaluran kredit pada Januari 2025 tumbuh sebesar 9,6% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy). Aktiva luar negeri bersih pada Januari 2025 tumbuh sebesar 2,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,8% (yoy).

Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pempus pada Januari 2025 terkontraksi sebesar 14,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 17,5% (yoy).

Adapun penghimpunan DPK pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp8.599,4 triliun, atau tumbuh 5,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (4,1%, yoy).

Berdasarkan golongan nasabah, DPK korporasi tumbuh sebesar 14,2% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan Desember 2024 sebesar 10,7% (yoy). Sedangkan, DPK perorangan terkontraksi sebesar 2,6% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,1% (yoy).

Pada Januari 2025, giro tumbuh lebih tinggi sebesar 6,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,2% (yoy). Tabungan dan simpanan berjangka tumbuh masing-masing sebesar 6,6% (yoy) dan 3,4% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Perkembangan Kredit

BI mencatat pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Januari 2025 tetap kuat. Penyaluran kredit pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp7.684,3 triliun, atau tumbuh 9,6% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy).

Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh, masing-masing sebesar 15,3% (yoy) dan 3,5% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 7,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2024 sebesar 7,4% (yoy).

"Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi, serta sektor Perdagangan Hotel dan Restoran," ujar dia.

Sementara itu, Kredit Investasi (KI) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 12,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,6% (yoy), terutama bersumber dari sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, serta Perdagangan, Hotel dan Restoran. Untuk Kredit Konsumsi (KK) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 10,3% (yoy), setelah tumbuh sebesar 10,5% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

"Penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 6,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2024 sebesar 6,6% (yoy), terutama berasal dari pertumbuhan kredit KPR dan КРА (10,8%, yoy)," ujarnya.

Berikutnya adalah kredit konstruksi dan real estate tumbuh, masing-masing sebesar 0,1 % (yoy) dan 5,6% (yoy). Penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2025 tumbuh sebesar 2,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,0% (yoy).

Pertumbuhan kredit UMKM terutama pada skala kecil (7,2%, yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Januari 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (7,8%, yoy) dan Kredit Modal Kerja (0,5%, yoy).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |