Berusia Setengah Abad, Inalum Perkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global Lewat Hilirisasi Aluminium

10 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Jelang memasuki usia setengah abad, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) menegaskan tekad untuk menempuh dan membentuk jalan baru menuju masa depan industri aluminium nasional yang lebih kuat, berkelanjutan, dan kompetitif. Transformasi yang dijalankan tidak hanya berfokus pada modernisasi teknologi peleburan, peningkatan efisiensi, serta pemanfaatan energi yang lebih baik dan modern, tetapi juga pada bagaimana setiap proses bisnis mampu menciptakan nilai tambah yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan pembangunan daerah.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat kepada INALUM selama setengah abad ini," kata Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende, Kamis (18/12/2025).

Dalam kerangka ini, hilirisasi aluminium menjadi strategi kunci untuk memperluas manfaat industri sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global. INALUM menjalankan hilirisasi dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan terukur sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin menentukan keberlanjutan bisnis secara global.

INALUM, melakukan tiga proyek strategis sebagai aksi korporasi mewujudkan hilirisasi. Adapun proyek tersebut antara lain Pembangunan SGAR II dan Smelter II di Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pembangunan Potline IV di Kuala Tanjung, Batubara, Sumut.

Pada aspek lingkungan, upaya konservasi difokuskan pada perlindungan ekosistem Danau Toba, di mana alih fungsi lahan dan pembalakan liar selama bertahun-tahun oleh masyaraat telah memicu terjadinya sekitar 250 ribu hektare lahan kritis.

Untuk menjawab tantangan tersebut, INALUM membangun pembibitan modern berkapasitas hingga 500 ribu bibit pohon per tahun sebagai fondasi rehabilitasi lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis dampak yang diwujudnyatakan dalam program rehabilitasi lahan seluas 500 hektare per tahun, terutama di kawasan tangkapan air dan wilayah penyangga sumber energi. Langkah ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem dan ketersediaan air, tetapi juga memperkuat ketahanan operasional pembangkit listrik tenaga air yang menjadi basis energi hijau INALUM.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |