Bersejarah, Indonesia dan Uni Eropa Capai Kesepakatan Dagang Setelah 9 Tahun Bernegosiasi

1 month ago 42

Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir satu dekade perundingan, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) memasuki babak baru. Perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) secara substansial telah disepakati, menandai tonggak sejarah penting bagi kedua pihak.

Sejak pertama kali dimulai pada Juli 2016, perundingan ini telah melewati 19 putaran pertemuan resmi dan berbagai pertemuan di luar agenda. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan.

“Setelah menginjak 9 tahun masa perundingan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Perjanjian IEU-CEPA akhirnya berhasil mencapai kesepakatan,” ungkap Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).

"Pencapaian bersejarah ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua pihak, tetapi juga menegaskan keberhasilan upaya dalam membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan," tambah dia. 

Manfaat Langsung bagi Ekonomi Indonesia

Sebagai mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, total nilai perdagangan dengan Uni Eropa terus menunjukkan tren positif, mencapai USD 30,1 miliar pada tahun 2024. Bahkan, neraca perdagangan mencatat surplus bagi Indonesia, naik dari USD 2,5 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 4,5 miliar pada tahun 2024.

Kesepakatan IEU-CEPA akan membuka akses ekspor bagi produk Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Sebanyak 80% ekspor Indonesia ke UE akan menikmati tarif impor 0%. Komoditas unggulan yang akan diuntungkan termasuk produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Melalui perjanjian ini, nilai perdagangan kedua belah pihak diharapkan dapat meningkat hingga dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.

"Kesepakatan ini memiliki nilai strategis yang tinggi karena tidak hanya menghadirkan keuntungan nyata bagi pelaku usaha di Indonesia maupun Eropa, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap praktik keberlanjutan yang kini menjadi fokus utama kebijakan Uni Eropa," jelas Haryo.

Penandatanganan dan Peluang ke Depan

Untuk meresmikan kesepakatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan akan menerima kunjungan kerja Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic pada tanggal 22–23 September 2025. Agenda utama kunjungan ini adalah pengumuman dan penandatanganan penyelesaian substansial perundingan IEU-CEPA.

Setelah pertemuan bilateral, keduanya akan menandatangani dan mengumumkan kesepakatan secara resmi dalam sesi Signing dan Joint Announcement. Acara ini akan disaksikan oleh para Duta Besar negara anggota UE dan perwakilan sektor swasta.

Sebagai penutup, akan diselenggarakan forum Indonesia–EU Business Outlook yang menghadirkan para pelaku usaha. Forum ini bertujuan meningkatkan pemahaman, mendorong kolaborasi, dan memperkuat jejaring bisnis untuk membangun kerja sama ekonomi jangka panjang yang saling menguntungkan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |