Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi Indonesia di 2025, Ini Alasannya

2 weeks ago 28

Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi 4,8 persen, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,7 persen. Peningkatan ini disampaikan dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025.

Lembaga keuangan global itu menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh belanja pemerintah dan investasi publik yang kuat, terutama di sektor infrastruktur dan energi.

"Meski demikian, konsumsi rumah tangga masih tumbuh moderat seiring tekanan harga dan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih," tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (7/10/2025).

Bank Dunia juga menyoroti daya tahan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Kebijakan fiskal yang hati-hati, inflasi yang terkendali, serta cadangan devisa yang cukup menjadi faktor pendukung stabilitas makro ekonomi nasional.

“Indonesia menunjukkan kinerja yang tangguh berkat dukungan kebijakan fiskal yang terukur dan komitmen pada stabilitas harga,” tulis laporan tersebut.

Alasan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indoensia karena kebijakan fiskal terarah (targeted fiscal stimulus) di sektor pangan, transportasi, dan energi, serta program bantuan sosial, menopang konsumsi rumah tangga, yang diperkirakan berkontribusi sekitar 54% terhadap pertumbuhan ekonomi 2025–2027.

Investasi diproyeksikan meningkat rata-rata 6,2% per tahun pada 2025–2027, didorong oleh tiga strategi utama:

  • Investasi negara melalui lembaga Danantara (menghimpun dana dari dividen BUMN, pasar domestik, dan investor internasional) untuk proyek infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, dan ketahanan pangan.
  • Pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia, termasuk penurunan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin pada 2025, dan injeksi likuiditas untuk mendorong kredit swasta.
  • Peningkatan investasi asing langsung (FDI) lewat hilirisasi industri, deregulasi, dan reformasi kawasan ekonomi khusus di sektor energi, manufaktur, dan jasa.

Permintaan domestik yang kuat diperkirakan akan mengimbangi pelemahan ekspor bersih akibat melambatnya pertumbuhan China, penurunan harga komoditas, dan ketidakpastian perdagangan global.

Menkeu Purbaya Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,5% Lebih di Kuartal IV 2025

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal menembus angka tertinggi di tahun ini pada kuartal IV 2025. Lebih tinggi daripada kuartal I (4,87 persen), kuartal II (5,12 persen), dan kuartal III yang diperkirakan masih dalam fase pelemahan.

"Ke depannya saya yakin triwulan ketiga mungkin agak lambat karena sempat ada kekecewaan. Tapi triwulan keempat saya yakin pertumbuhannya lebih bagus dibanding triwulan-triwulan sebelumnya," ujar Menkeu Purbaya saat dijumpai di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025).

"Saya yakin akan di atas 5,5 persen, triwulan ke-IV ya," dia menegaskan.

Menurut dia, pasar dan sektor keuangan memang sempat terganggu di kuartal ketiga 2025. Seperti adanya kenaikan suku bunga deposito valuta asing (valas) dari bank Himbara hingga 4 persen, yang bukan berasal dari instruksinya.

"Minggu lalu kan ada gangguan sedikit, katanya saya mendukung kebijakan bank-bank BUMN harus menaruh deposito dolar 4 persen. Mereka bilang saya itu menimbulkan ketakutan," ungkap dia.

"Mereka pikir mungkin lebih bagus pegang dolar dibanding rupiah karena bunganya sedikit lebih tinggi," bebernya. Tapi kan saya sudah bilang, beritanya itu tidak betul dan tidak akan seperti itu kebijakannya," dia menekankan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |