Bandara Kertajati Sepi, Dishub Jabar Tetap Gratiskan Angkutan ke Bandara

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan Jawa Barat menegaskan bahwa subsidi angkutan darat ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati masih berlaku, bahkan beberapa layanan digratiskan. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas ke Bandara Kertajati di tengah minimnya penerbangan.

“PSO sudah dilakukan. Sekarang itu yang angkutan darat itu bahkan digratiskan, kita membayar operatornya per orang yang naik,” ujar Kepala Dishub Jabar, Dhani Gumelar dikutip dari Antara, Jumat (4/7/2025).

Pernyataan ini menanggapi anggapan bahwa Bandara Kertajati sulit dijangkau, terutama dari Bandung dan kota-kota sekitar seperti Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan.

Akibatnya, banyak warga Jabar lebih memilih terbang dari Bandara Halim atau Soekarno-Hatta yang dinilai lebih praktis, terutama setelah beroperasinya Kereta Cepat Whoosh.

“Sebenarnya konektivitas masih aman dengan adanya Tol Cisumdawu. Waktu tempuh dari Bandung sekitar satu setengah jam. Kita juga masih memberikan antar moda gratis dari Bandung, Cirebon, dan beberapa daerah lainnya,” kata Dhani.

Penerbangan Domestik Dihentikan Sementara

Sejak 2 Juni 2025, semua penerbangan domestik di Kertajati dihentikan. Maskapai Super Air Jet yang melayani rute ke Medan, Denpasar, dan Balikpapan, resmi menghentikan operasionalnya di bandara tersebut.

Saat ini, satu-satunya rute yang masih aktif adalah penerbangan internasional ke Singapura oleh Scoot, yang terbang setiap Selasa dan Sabtu.

Dhani menyebut penghentian ini terjadi karena terbatasnya armada maskapai dan okupansi penumpang yang rendah. Maskapai yang sebelumnya melayani Kertajati antara lain Lion Air, Citilink, AirAsia, Super Air Jet, dan Malaysia Airlines.

Kertajati Disiapkan Jadi Hub Haji dan Umrah

Meski dalam kondisi sepi, Pemprov Jabar masih menaruh harapan pada Kertajati. Sejumlah langkah strategis disiapkan, termasuk kerja sama dengan Susi Air untuk membuka lima rute baru, serta menjadikan Kertajati sebagai pusat keberangkatan jemaah haji dan umrah.

Dhani juga mengungkap informasi dari pemerintah pusat bahwa Bandara Halim Perdanakusuma mulai 1 Juli dibatasi operasionalnya hingga 50 persen, dan kemungkinan akan ditutup sepenuhnya dalam 1–2 bulan ke depan.

“Sekarang saya lagi nunggu kebijakan lebih lanjut, informasinya katanya akan sama sekali tutup mungkin satu atau dua bulan ke depan. Tapi sementara ini kita masih nunggu kajian dulu dari Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

Rp60 Miliar Per Tahun untuk Operasional Bandara

Dengan dana operasional mencapai Rp60 miliar per tahun, Pemprov Jabar terus mendorong pemanfaatan Kertajati meski saat ini belum memiliki rute domestik aktif. Dukungan transportasi darat gratis dan insentif moda masih dikucurkan sambil menunggu momentum kebangkitan bandara.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |