Liputan6.com, Jakarta Executive Vice President dan Chief People Officer di Walmart Donna Morris mengungkapkan satu perilaku yang jadi tanda bahaya utama seorang karyawan tidak akan berkembang di tempat kerja, yaitu saat seseorang jadi “Debbie Downer.”
Morris yang menjabat sebagai Executive Vice President dan Chief People Officer di Walmart sejak tahun 2020 ini telah membantu membentuk pengalaman kerja bagi 2,1 juta karyawan sejak pandemi Covid-19.
Sebelumnya, dia menghabiskan 17 tahun di Adobe dengan berbagai posisi kepemimpinan, dan sepanjang kariernya, dia banyak belajar soal tanda-tanda bahaya di lingkungan kantor.
“Nggak ada yang mau mempekerjakan ‘Debbie Downer’,” ujar Morris kepada CNBC Make it, dilansir pada Selasa, (12/8/2025).
Dia menambahkan, tipe orang ini selalu negatif.
"Kamu tahu mereka akan datang dengan membawa masalah, tapi tak pernah memberikan solusi. Saya suka orang yang membawa masalah sekaligus ide untuk mengatasinya,” ujarnya.
“Debbie Downer” juga bisa berarti seseorang yang pesimis, sering mengkritik ide dan tujuan orang lain dengan cara negatif, atau jadi penghambat bagi proyek dan sudut pandang baru. Hal ini bisa membuat mereka sulit membangun relasi yang dibutuhkan untuk naik jabatan, atau membuat atasan dan manajer tidak percaya memberi mereka proyek baru.
Tak Perlu Optimis Berlebihan
Menurut Juliette Han, seorang neuroscientist lulusan Harvard, mengatakan, jika rekan kerjamu punya sifat seperti ini, mereka hanya akan mendukungmu dalam batas yang sangat terbatas, atau tidak sepenuh hati.
“Mereka ingin kamu tetap dalam kendali mereka, dan mungkin menghalangimu bertemu orang baru di perusahaan atau mengerjakan proyek baru jika itu tidak menguntungkan mereka secara langsung,” ujarnya.
Tapi bukan berarti seseorang harus berpura-pura optimis secara berlebihan, seolah semua baik-baik saja padahal tim sedang menghadapi kesulitan. Menurut Morris, itu tidak alami dan tidak realistis jika seseorang selalu merasa bahagia.
Di sisi lain, jika seseorang terus-menerus dalam lingkaran negatif, itu bisa jadi pertanda bahwa dirinya salah pekerjaan atau perusahaan.
Bagaimana Melangkah Maju?
Menurut Morris, ada beberapa sifat yang membedakan karyawan yang akan sukses dengan yang kurang berhasil. Dia sangat menghargai pekerja yang bisa menyelesaikan tugas sesuai harapan dan tepat waktu.
Menurutnya, lebih baik menyelesaikan lebih awal daripada terlambat, dan memberikan hasil lebih banyak daripada kurang.
“Tanda positif lainnya adalah mereka terbuka terhadap peluang dan berani mengambil tanggung jawab lebih. Atau, mereka mengajukan masalah lengkap dengan solusi, atau meminta bantuan secara tepat waktu, bukan saat keadaan sudah darurat,” tambahnya.
Kamu bisa menunjukkan sikap sebagai pemain tim dan pribadi yang inisiatif dengan menawarkan bantuan meski tidak diminta, seperti menjadi mentor bagi intern baru atau mengajukan ide yang bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi atasanmu.
Menurut Michael Ramlett, CEO perusahaan data intelijen global Morning Consult, kamu dapat menunjukkan rasa ingin tahu intelektual yang tinggi, misalnya dengan meneliti alat AI baru atau software yang digunakan pesaing, lalu membagikan hasilnya ke atasan, juga sangat berharga.
Selain itu, jika kamu mau membantu rekan kerja dengan menjadi mentor dan membagikan hal-hal yang kamu pelajari, itu adalah nilai tambah yang luar biasa, menurut Morris.
“Orang yang benar-benar membantu orang lain adalah tanda positif yang kuat,” tutupnya.