Arsjad Rasjid: Kekayaan Alam Indonesia Terlalu Besar untuk Diabaikan Investor

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC), Arsjad Rasjid mengungkapkan Indonesia bisa mengambil peluang dari ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang AS-China dan ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah.

“Kita (Indonesia) terlalu besar untuk diabaikan (investor). Dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia kita yang terlalu kaya,” kata Arsjad kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Rabu (12/3/2205).

Arsjad menegaskan pentingnya sektor swasta untuk terus bersiap diri dalam mengantisipasi dinamika yang dihadapi perekonomian, baik dari sisi internal dan eksternal.

"Kiita harus bekerja sama (pemerintah dan swasta) dalam menyiapkan diri. Dari sisi eksternal termasuk situasi geopolitik, perlu menekankan bahwa Indonesia memiliki yang namanya bebas aktif. Kita ingin bekerja sama dengan semuanya (negara),” ujarnya.

"Kita bisa mengambil peluang. Tetapi untuk melakukan hal itu berarti kan kita harus menyiapkan diri,” ia menambahkan.

Arsjad tetap optimisttis dengan keunggulan sumber daya alam Indonesia yang dapat bersaing di kancah global. Hal ini tentunya dengan pemanfaatkan yang optimal baik oleh swasta maupun pemerintah.

"Kita ini remain optimistic bahwa Indonesia itu mempunyai competitive advantage. Kenapa? Karena kita punya natural resources, salah satunya dalam konteks industrialisasi atau memanufacturing yang bisa menjadi provider rantai pasok global,” ujar dia.

Dengan keunggulan tersebut, Arsjad optimistis Indonesia mampu mendatangkan minat investor agar investasi di Indonesia dalam jangka panjang. 

"Mereka enggak melihat Indonesia 6 bulan, 12 bulan, 1 tahun. Enggak, ngelihatnya panjang 5, 10, 15, hingga 20 tahun?” ucapnya.

Promosi 1

IBC Bertemu Perwakilan AIIB, Bahas Peluang Investasi 33 Proyek Strategis Prabowo

Sebelumnya, Indonesian Business Council (IBC) menggelar dialog bisnis dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada Selasa, 11 Maret 2025.

Dialog ini berlangsung di sela-sela kunjungan perwakilan AIIB ke Jakarta pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan AIIB dan anggota IBC membahas potensi kolaborasi untuk mendorong investasi dan peningkatan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid menyampaikan, ambisi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi dan menjadi salah satu dari lima besar perekonomian dunia membutuhkan partisipasi yang lebih besar dari sektor swasta. Hal ini sekaligus dalam mendukung ambisi Indonesia untuk menekan tingkat kemiskinan.

"Pemerintah telah mengumumkan 77 proyek strategis nasional yang akan menjadi fokus pembangunan untuk lima tahun yang akan datang. 33 diantaranya diharapkan dijalankan oleh swasta. Hal ini hanya bisa dicapai dengan meningkatkan partisipasi sektor swasta,” kata Arsjad di sela pertemuan IBC-AIIB di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

"Selain itu, kita dapat ikut mendukung pemerintah mencapai target Pembangunan terutama dalam hal investasi dan Pembangunan infrastruktur,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden AIIB Jin Liqun juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya IBC untuk meningkatkan partisipasi swasta dalam mendukung pencapaian dan strategi pembangunan ekonomi dan sosial pemerintah. 

Dia juga meyakini banyak yang bisa dilakukan sektor swasta untuk mendukung strategi pembangunan.

                                                                                                                                                                           "Pemerintah telah mengumumkan 77 proyek strategis nasional yang akan menjadi fokus pembangunan untuk lima tahun yang akan datang. 33 diantaranya diharapkan dijalankan oleh swasta. Hal ini hanya bisa dicapai dengan meningkatkan partisipasi sektor swasta,” kata Arsjad di sela pertemuan IBC-AIIB di Jakarta, ditulis Selasa (11/3/2025).

Sektor Swasta

“Selain itu, kita dapat ikut mendukung pemerintah mencapai target Pembangunan terutama dalam hal investasi dan Pembangunan infrastruktur,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden AIIB Jin Liqun juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya IBC untuk meningkatkan partisipasi swasta dalam mendukung pencapaian dan strategi pembangunan ekonomi dan sosial pemerintah. 

Dia juga meyakini banyak yang bisa dilakukan sektor swasta untuk mendukung strategi pembangunan.

“Sektor swasta merupakan kekuatan penggerak karena memiliki kapasitas, visi, dan inovasi untuk pembangunan. Karena itu kita harus bekerjasama untuk memobilisasi sektor swasta untuk melakukan lebih banyak inisiatif dan mengurangi beban pemerintah dalam pembangunan ekonomi dan sosial,” tutur Jin Liqun.

AIIB merupakan bank pendanaan pembangunan multilateral dengan fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan berbasis teknologi.  AIIB mulai beroperasi pada 2016 dan saat ini memiliki 110 anggota di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Peran Penting Sektor Swasta

Selain itu, Jin Liqun juga mengingatkan pentingnya sektor swasta membantu pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktifitas bisnis, agar inisiatif dan inovasi yang datang dari sektor swasta untuk bisa dijalankan dan berhasil mendorong pembangunan sosial dan ekonomi.

AIIB melakukan kunjungan bisnis di Indonesia dan bertemu dengan sejumlah kementerian,perwakilan pemerintah, dan organisasi swasta maupun publik.

Sebagai asosiasi para CEO dan pemimpin bisnis/industri di Indonesia, IBC menyusun menyusun rekomendasi kebijakan strategis untuk memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

IBC juga memfasilitasi dialog dengan berbagai kelompok bisnis dan pemangku kepentingan untuk mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah.

Peran Penting Sektor Swasta

Selain itu, Jin Liqun juga mengingatkan pentingnya sektor swasta membantu pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktifitas bisnis, agar inisiatif dan inovasi yang datang dari sektor swasta untuk bisa dijalankan dan berhasil mendorong pembangunan sosial dan ekonomi.

 AIIB melakukan kunjungan bisnis di Indonesia dan bertemu dengan sejumlah kementerian, perwakilan pemerintah, dan organisasi swasta maupun publik.

Sebagai asosiasi para CEO dan pemimpin bisnis/industri di Indonesia, IBC menyusun menyusun rekomendasi kebijakan strategis untuk memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

IBC juga memfasilitasi dialog dengan berbagai kelompok bisnis dan pemangku kepentingan untuk mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |