Liputan6.com, Jakarta - Industri perfilman global tampaknya akan menutup tahun 2025 dengan catatan manis. Setelah masa adaptasi pasca pandemi, tren menonton film di bioskop kembali meningkat.
Dikutip dari CNBC, Rabu (8/10/2025), pendapatan box office yahun ini diprediksi menjadi yang tertinggi sejak era Covid-19. Deretan film besar yang dijadwalkan tayang di penghujung tahun diyakini akan menjadi motor penggerak utama lonjakan tersebut.
Usai musim panas yang ramai dengan film-film aksi besar, antusiasme penonton sedikit menurun di musim gugur. Meski Begitu, para analis menilai musim dingin akan kembali memanaskan gairah penonton untuk datang ke bioskop.
Pendapatan penjualan tiket di Amerika Utara diprediksi akan tembus USD 9 miliar dan menjadi rekor tertinggi sejak pandemi melanda.
Analis Comscore, Paul Dergarabedian, mencatat bahwa pendapatan box office domestik tahun ini tumbuh sekitar 4% dibanding tahun lalu. “Jika tren ini terus berlanjut, 2025 akan menjadi tahun terbaik bagi industri film pasca pandemi.”
Penjualan tiket bioskop di Amerika Utara hingga kuartal keempat meningkat dari USD 6,3 miliar menjadi USD 6,5 miliar dalam setahun terakhir. Capaian ini kian mendekati rekor USD 9,05 miliar yang tercatat pada 2023, dilansir dari CNBC.
Film Unggulan Jadi Faktor Pendorong
Analis dari Macquarie memprediksi film “Tron: Ares” akan menjadi pembuka dari peningkatan penjualan tiket box office menjelang akhir tahun. Menurutnya, kesuksesan film ini akan disusul oleh “Wicked: For Good” dari Universal dan “Zootopia 2” dari Disney, yang masing-masing ditargetkan mampu menghasilkan lebih dari USD 250 juta di pasar domestik. Puncaknya, tahun ini akan ditutup dengan peluncuran film yang paling ditunggu, “Avatar: Fire and Ash.”
Shawn Robbins, Direktur Analisis di Fandango sekaligus pendiri Box Office Theory, menilai ketiga film besar tersebut akan menjadi kombinasi yang sangat kuat.
“Biasanya, musim gugur memang cenderung fluktuatif. Namun, kehadiran ‘Wicked: For Good,’ ‘Zootopia 2,’ dan ‘Avatar: Fire and Ash’ di musim liburan akan memberi dorongan besar bagi industri,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah film lain akan ikut berkontribusi dalam menjaga performa box office, melalui variasi genre dan segmentasi penonton yang berbeda.
Beberapa judul lain yang turut memperkuat daftar tayang antara lain “Five Nights at Freddy’s 2” dan “Black Phone 2” dari Universal, “Predator: Badlands” garapan Disney dan 20th Studio, serta “The Running Man” dari Paramount.
Pertumbuhan Berlanjut Hingga Tahun Depan
Analis dari Roth Capital Partners, Eric Handler, memperkirakan pendapatan box office di kuartal keempat bisa mencapai USD 2,5 miliar, meningkat 7% dibanding tahun lalu. Jika proyeksi itu terwujud, maka total pendapatan tahunan bisa mendekati angka USD 9,1 miliar, mengalami kenaikan 5% dari tahun lalu.
Sementara itu, Macquarie memprediksi angka yang lebih tinggi, yakni USD 2,7 miliar di kuartal terakhir dengan total pendapatan tahunan sekitar USD 9,2 miliar.
Dilansir dari CNBC, optimisme terhadap industri film juga berlanjut hingga tahun depan. Macquarie memperkirakan pertumbuhan Box Office masih akan berlanjut dengan dorongan dari efek lanjutan film “Avatar: Fire and Ash” serta deretan film populer lain seperti “The Super Mario Galaxy Movie,” “The Mandalorian and Grogu,” “Toy Story 5,” “Minions 3,” “Moana,” “Spider-Man: Brand New Day,” “Avengers: Doomsday,” hingga “Dune: Part Three.”
Deretan film unggulan dan pulihnya minat penonton diperkirakan menjadi titik balik bagi industri film. Tren positif ini menunjukkan bahwa bioskop kembali menemukan tempatnya di dunia hiburan.