Liputan6.com, Jakarta - Suasana haru menyelimuti perpisahan Erick Thohir dengan keluarga besar Kementerian BUMN. Erick yang kini dipercaya Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), tampak menahan air mata saat menyampaikan pidato terakhirnya di Kementerian BUMN.
Dengan suara bergetar, Erick memohon maaf kepada seluruh pegawai di BUMN yang ia pimpin sejak Oktober 2019 atau masa Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) hingga Periode kepemimpinan Presiden Prabowo.
"Dengan segala kerendahan hati selama mengetahui saya di sini, saya mohon maaf. Mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang salah. Kalau ada sikap saya yang salah,” ujar Erick dengan mata berkaca-kaca dalam acara Perpisahannya di Gedung Danareksa, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Erick menggambarkan BUMN bukan sekadar korporasi, melainkan rumah besar tempat semua karyawan saling menjaga dan saling menguatkan.
"Selama ini, kita semua. Kita bangun sebuah rumah. Rumah di mana kita keluarga yang rukun. Semua cari nafkah supaya keluarga itu baik. Saling menjaga,” ujarnya.
Erick Thohir: Dony Oskaria Masa Depan Kementerian BUMN
Ia juga mengenang kerja keras para pegawai selama proses transformasi BUMN. Erick menegaskan bahwa semangat empati dan gotong royong yang tumbuh di BUMN adalah nilai yang tak ternilai.
"Bukan hanya korporasinya. Tapi membangun manusia seutuhnya itu yang paling sulit. Kalian bekerja siang malam untuk transformasi korporasi. Saya ingat kok, ada yang kerja sampai jam 4 pagi,” ujar Erick.
Momen itu membuat suasana perpisahan terasa lebih mengharukan, apalagi ketika Erick menyebut bahwa dirinya adalah masa lalu, sementara para generasi penerus BUMN, termasuk Plt Menteri BUMN Dony Oskaria, adalah masa depan.
"Sekarang lihat ke depan. Saya masa lalu. Kalian, Pak Dony adalah masa depan. Saya berharap hari ini bukan perpisahan,” ujarnya.
Tugas Baru Membangun Anak Muda
Dalam pidato perpisahannya, Erick juga menyampaikan amanah baru dari Presiden untuk membangun karakter 60 juta anak muda Indonesia melalui olahraga.
Ia menyebut, jika di BUMN dirinya bersama jajaran berhasil membangun manusia seutuhnya di balik transformasi korporasi, kini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar.
"Saya ditugaskan beliau memastikan olahraga kita ini adalah sebagai alat pemersatu. Dan olahraga ini menjadi duta bangsa yang mencerminkan ketika di luar negeri, kita sebagai bangsa yang digdaya,” ujarnya.
Dony Oskaria: Erick Thohir Legenda BUMN
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Dony Oskaria memberikan penghormatan kepada Erick Thohir yang kini mendapatkan penugasan baru sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Dony menyebut Erick bukan hanya seorang pemimpin, melainkan legenda di BUMN. Ia menilai ajaran dan teladan Erick akan terus membekas bagi seluruh insan BUMN.
Ia bercerita sejak pertama kali bergabung dengan Kementerian BUMN empat tahun lalu, ia mendapat bimbingan langsung dari Erick.
Mulai dari arahan kerja hingga nilai-nilai kepemimpinan yang menekankan kerja keras, fokus pada tujuan, serta ketulusan dalam memimpin. Semua itu, kata Dony, menjadi fondasi yang kuat dalam transformasi BUMN hingga saat ini.