AHY: Pembangunan Kawasan TOD Bukan Cuma Fisik, Tapi Ekosistemnya

2 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memandang pengembangan hunian terintegrasi transportasi umum menjadi aspek penting. Tak hanya mengenai fisik bangunannya, tapi juga mengenai ekosistemnya.

AHY berharap konsep transit oriented development (TOD) bisa diperluas di kota-kota besar Indonesia. Selain kawasan DKI Jakarta, dia melirik pengembangan di Surabaya, Jawa Timur.

"Saya rasa Pak Emil Dardak, selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, juga ingin mengembangkan di Surabaya, di kota-kota besar lain untuk bisa juga mewujudkan itu," kata AHY usai The 54th Earoph Regional Conference, di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Dia menegaskan, pembangunan TOD bukan sebatas aspek fisik, tapi juga ekosisitem secara keseluruhan. Dengan demikian, pengembangan memerlukan waktu agar terencana dengan baik.

"Ini membutuhkan waktu, dan ingat bahwa Transit Oriented Development itu bukan hanya membangun fisiknya, tetapi juga ekosistemnya," ucapnya.

"Nah ini yang memang membutuhkan sebuah ikhtiar besar ya, roadmap yang harus di-approve dalam arti bukan hanya keinginan pusat, tapi juga keinginan daerah. Semua stakeholders, pemerintah provinsi, juga kabupaten," sambung AHY.

Pengembangan Kota Sisakan Kawasan Kumuh

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan masih ada ketimpangan dalam pengembangan kawasan perkotaan moderen. Misalnya, adanya kawasan kumuh dengan tempat tinggal yang kurang memadai.

Dia menjelaskan, pengembangan kota moderen dihadapkan pada ketimpangan kondisi masyarakat. Ketika sebuah kota maju dalam implementasi teknologinya, tak dapat dipungkiri ketimpangan semakin melebar.

"Kita masih melihat wajah kemiskinan kota, di samping gedung-gedung tinggi ada kawasan kumuh, slum area, yang petak kecil, satu rumah kecil sekali, kumuh, tidak ada sanitasi, tidak ada pencahayaan, tapi ditinggali 4 keluarga berganti-gantian. Ini masih terjadi di sana-sini," kata AHY usai The 54th Earoph Regional Conference, di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Orientasi Pembangunan

Untuk itu, menurutnya penting untuk menerapkan pendekatan yang berfokus pada pengurangan kemiskinan dalam mengembangkan kota moderen. Tujuannya, membuat warga tetap nyaman untuk tinggal dan bekerja.

"Jadi ‘people first development’ itu bukan jargon, tetapi memang pembangunan itu lebih ditujukan pada bagaimana keluarga-keluarga kita itu bisa lebih nyaman dan kemudian punya pekerjaan yang baik juga," tutur dia.

AHY menjelaskan, konsep besar ini perlu diintegrasikan. Dia memastikan arah pengembangan tak sebatas pada pembangunan fisik, tapi ekosistem agar masyarakatnya bisa sejahtera.

Dua Konsep Besar

AHY menjelaskan, setidaknya ada dua konsep yang bisa dijalankan dalam pengembangan kota moderen. Pertama, hunian berorientasi transportasi umum atau transit oriented development (TOD). Kedua, regenerasi masyarakat urban.

Konsep kedua ini fokusnya adalah menata kawasan pemukiman yang sudah ada agar menjadi lebih nyaman untuk ditinggali masyarakat.

"Kita lakukan revitalisasi, pembenahan, regulasi-regulasinya pun juga harus bisa diterapkan dengan baik sehingga ekonominya inklusif dan kemudian masyarakatnya juga tidak malah justru terjebak dalam sebuah ketimpangan," tutur dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |