AHY Ingatkan Potensi Banjir Jawa Tengah, Minta KAI Antisipasi Jalur Kereta

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) antisipasi banjir di wilayah Jawa Tengah. Utamanya memastikan perjalanan kereta api tidak terganggu di masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Dia juga mewanti-wanti soal peningkatan curah hujan yang membuat banjir. Selain itu, ada kekhawatiran banjir rob yang menggenangi jalur utara kereta api.

"Terkait cuaca, benar, tadi juga kami berdiskusi, contohnya ada beberapa lokasi yang memang secara historis ini, ada kerentanan terjadi bencana, termasuk banjir. Karena ada sejumlah lokasi yang punya tantangan atau ancaman banjir rob, misalnya di Jawa Tengah, di Semarang," ungkap AHY di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Dia juga mewanti-wanti potensi penurunan muka tanah di sepanjang jalur. Maka, dia meminta KAI juga berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perhubungan dalam mengantisipasinya.

"Misalnya kalau ada sungai yang sudah mepet, mendekat ke arah rel, maka harus ada upaya membuat tanggul ataupun melakukan engineering tertentu agar sungai tidak mengganggu dan membahayakan rel yang digunakan untuk kereta-kereta tadi," beber dia.

"Jadi artinya kami pantau terus, BMKG juga bisa terus memberikan update terkait dengan cuaca. Tapi secara umum KAI sudah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang kemudian bisa dijelaskan oleh Pak Dirut," sambungnya.

KAI Pantau Khusus

Senada, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin mengamini telah menyoroti daerah-daerah rawan bencana di sepanjang jalur kereta api. Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang dipantau serius. "Jawa Tengah ini apa yang sebenarnya kita lakukan itu adalah satu tentunya kita memperkuat fondasi rel kita. Kita sudah menebar ada 183 ribu meter kubik ballast, batu krikil," ucapnya.

Selain itu, KAI juga menambah tinggi rel di sejumlah titik untuk mengantisipasi genangan air. Termasuk melakukan penguatan struktur rel di wilayah rawan, seperti yang berdekatan dengan sungai. "Kita juga telah melakukan penguatan terhadap rel kita dan menjaga rel kita itu tidak terdampak dari limpahan dari aliran sungai tersebut," sambung Bobby.

Wanti-wanti Cuaca Ekstrem

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewanti-wanti cuaca ekstrem yang bisa berdampak ke perjalanan kereta api. Namun, dia juga menekankan perlunya menjaga ketepatan waktu perjalanan selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Hal tersebut disampaikan Menko AHY usai meninjau langsung layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Gambir, Jakarta.

"Tadi kami juga mendapatkan penjelasan bahwa harus kita antisipasi faktor-faktor teknis dan cuaca. Cuaca akhir-akhir ini memang perlu kita waspadai dan mitigasi," kata AHY di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Curah Hujan Meningkat

Mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), AHY mengamini ada prediksi lonjakan curah hujan menjelang Januari 2026 mendatang. Maka, menjadi penting aspek keselamatan perjalanan bisa dipastikan. Meskipun, soal ketepatan waktu juga diminta untuk tetap dijaga.

"Wilayah Jawa misalnya kita harus terus waspada akhir tahun, dan nanti Januari 2026 itu juga akan terjadi peningkatan curah hujan. Sekali lagi, faktor keselamatan kita dahulukan, tetapi ketepatan waktu juga tidak boleh kita abaikan," pintanya.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin menyebut ada tiga hal pokok yang diminta AHY. "Pertama, masalah keselamatan sebagai nomor satu. Kedua, keprimaan dalam pengoperasian yang bisa dilihat dari on-time performance. Ketiga, mengutamakan keprimaan dalam melayani pelanggan," jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |