10 Ribu Pekerja RI Bakal Dikirim ke Jepang, Isi Posisi Apa?

1 month ago 30

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding tengah berupaya untuk menambah jumlah pekerja migran terampil asal Indonesia yang bekerja di Jepang.

Menurut catatannya, kebutuhan total Jepang untuk tenaga kerja mencapai sekitar 630 ribu orang. Di sisi lain, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW) baru sekitar 10.181 orang.

Karding mengatakan, Indonesia punya peluang besar untuk menambah ekspor tenaga kerja ke Jepang. Lantaran Indonesia tengah mengalami bonus demografi, sementara Jepang kekurangan jumlah pekerja yang semakin menua.

Untuk itu, ia berencana menyambangi Negeri Matahari Terbit dalam waktu dekat, untuk memetakan lapangan kerja apa saja yang tersedia di Jepang bagi para pekerja terampil Indonesia.

"Peluangnya besar. Saya juga minggu depan ini mau ke Jepang untuk ketemu langsung dengan perusahan dan pemerintah provinsi. Ada 6 provinsi untuk saya temui untuk buka (peluang lapangan kerja)," ujar Karding di Fairmont Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Meskipun begitu, ia menyoroti kontribusi pekerja migran Indonesia masih kalah banyak dari Vietnam, dengan porsi 12 persen dibanding 59 persen.

Target Tambah Minimal 10 Ribu Pekerja

Ke depan, Karding target agar jumlah tenaga kerja terampil Indonesia ke Jepang porsinya bisa bertambah. Untuk tahap awal, ia menyasar adanya tambahan sekitar 8 persen.

"Tahap awal kalau bisa 20 persen oke lah. Karena kan begini, problemnya adalah bahasa, butuh waktu, jadi tidak boleh cepat," ungkap dia.

Menurut estimasinya, Indonesia bisa menambah alokasi PMI lewat program SSW minimal 10 ribu orang. "Iya, minimal lah. Itu kita ambil yang paling minimal aja. Kalau bisa sih lebih besar dari itu," ucapnya.

Potensi Lapangan Kerja di Jepang

Lebih lanjut, Karding turut memaparkan potensi lapangan kerja di Jepang bagi para pekerja Indonesia. Ia lantas menyebut beberapa sektor yang banyak diisi oleh TKI.

Beberapa di antaranya, semisal di sektor konstruksi, teknik, kesehatan, peternakan, manufaktur, industri perhotelan, hingga operator komputer.

"Bahkan Jepang sekarang butuh misalnya tenaga keamanan, security. Banyak. Sopir, mereka butuh banyak. Sebanyak 30 persen mereka penduduknya di atas 60 tahun," pungkas Karding.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |