Wapres Gibran Ingin Petani Kopi RI Naik Kelas

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Perkebunan Kopi Ijen Kalisat, Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (24/6).

Kunjungan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kopi nasional.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.

“Kita ini produsen kopi terbesar keempat di dunia. Kita harus ikut standar internasional untuk branding kopi Indonesia. Pemerintah ingin memastikan petani rakyat mendapat bagian yang adil dari rantai nilai kopi,” tegas Gibran, dalam keterangannya, Kamis (26/7/2025).

Sinergi Pemerintah, BUMN, dan Masyarakat Desa Hutan

Kehadiran Gibran di lokasi juga menandai penguatan sinergi antara Perhutani, PTPN, dan masyarakat desa hutan. Proyek ini didukung oleh Project Management Office (PMO) Kopi dan Kakao Nusantara, sebuah inisiatif dari Kementerian BUMN untuk mendorong kemajuan pertanian kopi.

Plt Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menyatakan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga mutu kopi unggulan yang dikelola melalui sistem agroforestry.

"Saat ini, Perhutani mengelola sekitar 43 ribu hektare lahan kopi bersama petani desa hutan yang telah mendapatkan pendampingan dari para ahli," tambahnya.

Panen Raya dan Aspirasi Petani

Dalam rangkaian acara, Wapres turut hadir dalam kegiatan Panen Raya Kopi bersama Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta pejabat dari Kementerian Pertanian dan BUMN lainnya.

Wapres bahkan ikut memanen dan menyortir biji kopi, berdialog dengan petani, serta menyerahkan bantuan sosial berupa sembako dan kambing ternak.

Panen raya ini bertujuan membangkitkan semangat petani dalam meningkatkan hasil produksi, memperbaiki harga jual, serta memperluas akses pasar, khususnya ekspor.

Mengingat 92% produksi kopi nasional berasal dari petani rakyat, kolaborasi ini diharapkan mampu menjadikan kopi Indonesia naik kelas dan meningkatkan taraf hidup petaninya.

Ekspor Olahan Kopi Indonesia Tembus USD 647,8 Juta di 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut industri olahan kopi Indonesia terus menunjukkan performa kuat di pasar global. Berdasarkan data terbaru, nilai ekspor olahan kopi Indonesia (kode HS 21011) pada tahun 2024 mencapai USD 647,8 juta, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 621,3 juta.

"Untuk impor olahan kopi kode HS21011 Kurang lebih hampir sama, kita bisa menyampaikan dalam bentuk absolut maupun persentase tergantung kebutuhan kita," kata Direktur Statistik Distribusi BPS, Sarpono, dalam Penjelasan Data Ekspor dan Impor, di kantor BPS, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Namun di sisi lain, nilai impor olahan kopi melonjak tajam hingga 66,17% dibandingkan tahun 2023. Total impor pada 2024 tercatat sebesar USD 200 juta, naik signifikan dari angka tahun sebelumnya yang hanya USD 120,4 juta.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |