Tren Konsumsi Warga RI Bergeser ke Belanja Online, Ini Buktinya

1 month ago 42

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan tren konsumsi masyarakat mulai bergeser ke arah belanja online. Perubahan pola ini terlihat jelas dari lonjakan transaksi ritel digital yang kini mulai dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kita lihat konsumsi daripada masyarakat, ini terlihat shifting belanjanya lari ke belanja online. Kita lihat transaksi retail online, ini baru dirilis oleh BPS, tahun kemarin tidak di track, tapi tahun ini sudah mulai di track,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Data BPS menunjukkan, pertumbuhan sektor ritel dan marketplace secara kuartalan mencapai 7,55 persen. Beberapa kategori produk bahkan mengalami lonjakan signifikan. Contohnya, produk personal care dan kosmetik naik hampir 17 persen. 

“Retail dan marketplace tumbuhnya kuartal to kuartal adalah 7,55%, kemudian yang shift ke online salah satu contoh yang tumbuhnya tinggi adalah personal care dan kosmetik itu naik mendekati 17%,” ujarnya.

Sementara itu, produk rumah tangga dan perlengkapan kantor mencatat transaksi hingga Rp72,8 triliun, tumbuh 29,38 persen. Tak hanya itu, jumlah transaksi juga meningkat tajam dari tahun ke tahun.

“Transaksinya juga meningkat pesat, di mana di tahun 2018 transaksinya itu ada 280 juta, di tahun lalu sudah Rp3,24 miliar,” ujarnya.

Fenomena Rojali dan Rohana  

Lebih lanjut, Airlangga menanggapi fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) yang belakangan ramai dibicarakan publik. Menurutnya, isu ini tidak sejalan dengan fakta ekonomi yang menunjukkan konsumsi masyarakat masih kuat.

Airlangga menyebut bahwa kinerja sektor ritel pada semester I-2025 masih menunjukkan pertumbuhan yang solid. Ia merinci, pertumbuhan penjualan dari tiga entitas usaha termasuk pabrikan dan jaringan minimarket masing-masing tumbuh.

“Nah kalau kita lihat kinerja keuangan sektor retail, jadi tiga perusahaan pabrik, satu minimarket, yang kedua salah satu yang banyak outlet di mall. Seluruhnya semester satu ini pertumbuhannya mendekati 5%, 4,99%, 6,85%, dan 12,87%. Ini menunjukkan bahwa terkait dengan isu Rohana dan Rojali ini, ini isu yang ditiup-tiup,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Selain dari sisi penjualan ritel, indikator ekonomi lain seperti inflasi inti juga mencerminkan daya beli masyarakat yang terjaga. 

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025

Disamping itu, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 mencapai 5,12 persen. 

Capaian ini menurutnya menunjukkan bahwa perekonomian nasional masih berada di jalur yang positif dan sesuai target pemerintah.

“Kalau kita lihat ekonomi kita masih solid dan memang rencana kita semester ke II menargetkan sasaran di 5,2 persen bisa dicapai, namun apa yang diumumkan tadi pagi alhamdulillah kita kembali ke jalur 5 persen jadi di 5,12 persen,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Airlangga menyebutkan bahwa target pertumbuhan ekonomi semester II tahun ini berada di angka 5,2 persen dan masih memungkinkan untuk dicapai, melihat pertumbuhan ekonomi triwulan II mencapai 5,12 persen.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |