Tekan Konsumsi Batu Bara, PLTU Pelabuhan Ratu Pakai Tanaman Lokal

14 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperkuat pasokan biomassa untuk mendukung transisi energi bersih melalui pemanfaatan tanaman lokal sorgum, program untuk mengurangi konsumsi batu bara ini akan diterapkan pada PLTU Pelabuhan Ratu.

‎Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, mengatakan, biomassa merupakan strategi kunci PLN untuk menurunkan emisi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pasokan biomassa yang kuat, efisien, dan terukur dari hulu hingga hilir.

“Energi masa depan Indonesia tidak hanya hadir dari teknologi besar, tetapi juga dari lahan-lahan desa dan tanaman kuat seperti sorgum yang tumbuh di tanah marginal serta memberi nilai tambah bagi petani,” kata Hokkop, Senin (8/12/2025).‎

Hokkop mengungkapkan, sorgum menjadi tanaman lokal yang dipilih sebagai bahan baku biomassa karena memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi lahan kurang subur dan iklim yang tidak merata. Selain itu, produktivitasnya mampu menopang kebutuhan biomassa secara berkelanjutan.

“Dengan panen cepat setiap 3–4 bulan, potensi tanam sepanjang tahun, serta kontribusi peningkatan pendapatan masyarakat desa, sorgum mampu menjawab tantangan pasokan biomassa jangka panjang untuk co-firing PLTU,” paparnya.‎

Untuk pengembangan ekosistem sorgum PLN EPI menggandeng PT Berkah Inti Daya, kerja sama tersebut mencakup pembukaan lahan terencana, pendampingan petani, hingga integrasi hasil panen ke rantai pasok energi.

“Jika industri ini tumbuh, yang meningkat bukan hanya energi hijau, tetapi juga kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat di Sukabumi dan sekitarnya,” ungkap Hokkop.‎

Pemanfaatan Sorgum

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Pelabuhan Ratu, Bowo Pramono menambahkan, pemanfaatan sorgum mendukung keandalan pembangkit dalam perjalanan menuju nol emisi. Ia menilai beberapa keunggulan sorgum, mulai kemampuan panen cepat, tumbuh di lahan marginal tanpa mengganggu pangan, menjadi faktor penting dalam keberlanjutan co-firing.

Ia menegaskan bahwa manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar pembangkit akan tumbuh seiring peningkatan konsumsi biomassa.‎‎Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, dalam sambutannya menegaskan kesiapan PLTU Pelabuhan Ratu menjadi role model pemanfaatan biomassa berbasis tanaman energi lokal.

Ia menekankan bahwa program ini harus memberikan manfaat lingkungan, ekonomi, dan ketahanan energi secara bersamaan, sejalan dengan target peningkatan bauran EBT nasional.

Pemulihan Listrik di Aceh Terhambat, Bos PLN Ungkap Alasannya

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf karena pasokan listrik di Aceh pasca bencana banjir bandang dan longsor hingga kini masih belum sepenuhnya pulih.

Sebelumnya di Bireuen pada Minggu (7/12/2025), Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo melaporkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto, bahwa listrik untuk wilayah Aceh akan menyala 93 persen Minggu malam.

Namun proses pemulihan listrik terhambat gara-gara beberapa faktor, seperti kesulitan di lapangan, putusnya akses, dan masifnya kerusakan.

"Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan di Aceh," ujar Darmawan di Banda Aceh, Selasa (9/12/2025).

Dalam laporannya, Darmawan menjelaskan, bencana telah menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan Aceh, terutama pada jaringan transmisi. Kerusakan terparah terjadi pada jalur transmisi Bireuen–Arun dengan enam tower roboh akibat terjangan banjir bandang.

Kondisi ini diperparah dengan meluasnya badan sungai hingga ratusan meter. Akibatnya, pembangkit di Arun tidak dapat mengaliri Banda Aceh secara optimal sehingga terjadi pemadaman bergilir.

Upaya Sinkronisasi Sistem Terkendala

PLN sempat melakukan proses sinkronisasi sistem dari pembangkit Arun menuju jaringan Aceh. Pada 8 Desember 2025, PLTMG Arun kembali menyuplai Gardu Induk hingga wilayah Bireuen, Takengon dan Samalanga.

Namun, saat proses perluasan sinkronisasi menuju Sigli dan Banda Aceh terjadi hambatan teknis. Sehingga penyaluran listrik terpaksa dihentikan sementara.

Dalam proses pemulihan, PLN pun harus mengerahkan upaya luar biasa, termasuk mengangkut material berat melalui jalur udara karena akses darat terputus.

"Material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu persatu, satu per satu," imbuh Darmawan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |