Tarif Tol Klaten-Prambanan Berlaku Mulai Hari ini, Jarak Terdekat Rp 15.000

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta Tarif Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo (Jogja-Solo) segmen Klaten-Prambanan mulai berlaku hari ini Rabu, 6 Agustus 2025, pukul 00.00 WIB.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah menyampaikan bahwa pemberlakuan tarif tol Klaten-Prambanan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) No. 683/KPTS/M/2025 tanggal 22 Juli 2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo segmen Klaten-Prambanan.

"Sejak diresmikan dan beroperasi tanpa tarif selama kurang lebih satu bulan, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo mulai Rabu ini atau pada tanggal 6 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB, akan resmi diberlakukan tarif," ujar Rudy, dikutip Rabu (6/8/2025).

Rudy menjelaskan bahwa Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo segmen Klaten-Prambanan menerapkan sistem transaksi tertutup.

"Sebagai gambaran untuk pengguna jalan golongan I (kendaraan pribadi), tarif terjauh jika dari arah Kartasura dan keluar di GT Prambanan atau sebaliknya, dikenakan tarif sebesar Rp57.000. Sementara itu untuk jarak terdekat, masuk dari GT Klaten keluar di GT Prambanan atau sebaliknya, dikenakan tarif sebesar Rp15.000,” sambung Rudy.

Total Panjang Jalan Tol Jogja-Solo

Total panjang Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura - Prambanan adalah 30,15 km, dimana yang saat ini telah beroperasi dan bertarif sepanjang 22,3 km. Jalan Tol Jogja-Solo yang dibangun sejak tahun 2021 dengan masa konsesi 40 tahun.

Progres saat ini untuk paket 1.2 Klaten-Purwomartani, progres konstruksi mencapai 87,90% dan progres pembebasan lahan 99,74%. Paket 2.1A Purwomartani-Maguwoharjo progres konstruksi 9,82 % dan progres pembebasan lahan 91,55 % serta Paket 2.2B JC Sleman-Trihanggo progress konstruksi 63,64 % dan progres pembebasan lahan 99,83 %.

Nantinya jika terhubung secara penuh, jalan tol ini akan mempermudah perjalanan masyarakat dari dan menuju Jalan Tol Trans Jawa baik yang ke arah Jawa Timur maupun ke arah Jakarta, serta menjadi pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), dan meningkatkan daya saing investasi di wilayah tersebut.

Ternyata 2 Proyek Jalan Tol Ini Sewa Tanah dari Keraton Yogyakarta

Sebelumnya, Kraton Yogyakarta teryata menyewakan lahan seluas 320.000 meter persegi untuk proyek jalan tol melalui skema sewa jangka panjang. Dalam kesepakatan ini, pemerintah menyewa lahan tersebut dengan harga Rp12.500 per meter per tahun, atau setara Rp500.000 per meter untuk jangka waktu 40 tahun.

Total nilai sewa mencapai Rp160 miliar. Namun jika dibandingkan dengan manfaat proyek jalan tol yang berskala strategis nasional, angka tersebut tergolong sangat rendah secara proporsional.

Seluruh lahan yang disewakan ini berstatus Sultan Ground (SG). Beberapa bidang sebelumnya merupakan tanah anggaduh kalurahan, yakni hak pakai oleh pemerintah desa.

Namun, hak anggaduh tersebut telah dikembalikan secara resmi kepada Kraton, sehingga secara administratif seluruh bidang kini berstatus murni Sultan Ground.

Melansir situs jogjaprov.go.id, Kamis (24/7/2025), Penghageng II Panitikismo, KRT Suryo Satriyanto, menjelaskan bahwa pengembalian hak anggaduh ini menjadi syarat penting agar proses sewa tidak menimbulkan tumpang tindih administratif.

“Agar tidak terjadi kesalahan dalam administrasi sewa, maka hak anggaduh dari kalurahan terlebih dahulu dikembalikan kepada Kraton. Setelah itu, baru disusun skema sewa yang sah secara hukum dan adat,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, Kraton Yogyakarta memberikan kompensasi tahunan kepada kalurahan yang mengembalikan hak anggaduh.

Biaya Ditanggung Badan Usaha Jalan Tol

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar, memastikan bahwa seluruh biaya sewa ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Masuk ke investasinya BUJT. Rp160 miliar untuk 320 ribu meter persegi, selama masa konsesi,” kata Roy di Jakarta, Senin (21/07).

Lahan SG tersebut digunakan untuk dua Proyek Strategis Nasional (PSN): Jalan Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo dan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen.

Untuk proyek Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo, lahan yang digunakan mencapai 245.302 meter persegi, terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang Sultan Ground. Proyek ini terbagi dalam tiga tahap.

Ruas Klaten–Prambanan telah selesai dan kini beroperasi tanpa tarif. Sementara ruas Prambanan–Purwomartani telah mencapai progres 78,93 persen.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |