Simak, Mengapa Sebaiknya Tidak Membawa Hewan Peliharaan Saat Mudik

3 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Musim mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti oleh banyak orang untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi pemilik hewan peliharaan, mudik juga membawa dilema: apakah sebaiknya membawa hewan kesayangan atau meninggalkannya sementara waktu?

Melansir berbagai sumber, membawa hewan peliharaan dalam perjalanan jauh bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari kenyamanan hewan, risiko kesehatan, hingga kendala logistik yang mungkin dihadapi.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik, perjalanan mudik bisa menjadi pengalaman yang penuh stres, baik bagi pemilik maupun hewan peliharaan.

Hewan Peliharaan Bisa Mengalami Stres di Perjalanan

Hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, kelinci, dan burung, memiliki keterikatan kuat dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

Mereka terbiasa dengan rutinitas harian dan kondisi rumah yang stabil. Saat diajak bepergian jauh, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang bisa terasa asing dan menakutkan.

Suara bising kendaraan, perubahan suhu, serta getaran selama perjalanan dapat menyebabkan stres pada hewan. Beberapa tanda stres yang umum pada hewan saat bepergian meliputi nafsu makan menurun atau hilang sama sekali.

Kemudian juga napas terengah-engah atau jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. Perilaku gelisah, seperti terus bergerak dalam kandang atau mengeong/menggonggong tanpa henti. hingga muntah atau diare akibat kecemasan berlebih.

Jika tidak ditangani dengan baik, stres ini bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, terutama bagi hewan yang sudah berusia lanjut atau memiliki kondisi medis tertentu.

Risiko Kesehatan yang Mengintai Hewan Saat Mudik

Selain stres, perjalanan jauh juga bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan bagi hewan peliharaan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mabuk Perjalanan

Sama seperti manusia, beberapa hewan bisa mengalami mabuk perjalanan akibat guncangan kendaraan. Gejalanya meliputi mual, muntah, air liur berlebihan, dan tampak lesu. Jika perjalanan berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya.

  • Heatstroke (Serangan Panas)

Jika hewan diletakkan di dalam kendaraan tertutup tanpa ventilasi yang cukup, suhu tubuh mereka bisa meningkat drastis, menyebabkan heatstroke. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

  • Dehidrasi dan Kekurangan Nutrisi

Hewan yang mengalami stres cenderung menolak makan dan minum selama perjalanan, yang bisa berujung pada dehidrasi. Kurangnya asupan air dan makanan dalam waktu lama dapat melemahkan sistem imun dan menyebabkan gangguan pencernaan.

  • Kelelahan dan Kekakuan Otot

Hewan yang terlalu lama berada di dalam kandang atau carrier kecil tanpa bisa bergerak bebas bisa mengalami kelelahan dan kekakuan otot. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama bagi hewan yang lebih tua atau memiliki masalah sendi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |