Mentan Amran Sulaiman Ungkap Pernah Ada Praktik Beras Kualitas Jelek Dipoles dan Dijual Lagi

17 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pernah ada praktik oknum tertentu yang memoles beras berkualitas buruk untuk dijual kembali. Guna mengantisipasi itu, Amran memerintahkan Perum Bulog menahan beras berkualitas jelek.

Amran menceritakan, dahulu beras berkualitas buruk dijual ke pihak tertentu untuk jadi pakan ternak. Rata-rata ada sekitar 100.000 ton beras setiap tahun dengan kualitas tidak baik. Namun, saat ini sudah diperintahkan untuk tidak dikeluarkan.

"Dijual Bu, dijual untuk ternak. Karena kalau 100.000 itu biasanya dijual, Bulog masih dapat. Dan kita memang siapkan bahwa tidak semuanya 100% beras itu baik. Kita hitung average itu 100.000 setiap tahun. Nah ini biasanya tidak lagi diapain-apain Bu," kata Amran dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Dia mengisahkan, jika dijual pada oknum tak bertanggung jawab, ada pihak yang memoles kembali beras tersebut dan dijual kembali. Dia pun meminta Bulog untuk tak mengambil tindakan sembaranga.

"Karena kalau kita jual ke orang tertentu, itu berbahaya Bu. Dia poles kembali, dia poles, pabrik buat mengkilat, baru dia jual kembali. Jadi kita pengalaman itu Bu. Jadi yang jelek, kita tahan Bu. Kita pastikan bahwa itu bukan untuk konsumsi orang, masyarakat," tegas Amran.

Dia telah meminta Bulog untuk memprioritaskan stok beras yang lebih dahulu masuk gudang untuk menjaga kualitasnya. "Tapi kalau tidak bisa dilepas, tidak sesuai standar, kualitasnya tidak bagus Bu Ketua, kami sampaikan ke Bulog, jangan dikasih masyarakat. Karena itu pasti ribut lagi, pernah dulu terjadi. Jangan deh, kami sudah sampaikan, sudah perintahkan ke Bulog," tandasnya.

Beras Stok Lama Bulog Berkutu?

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto menyoroti kondisi stok lama beras Bulog mulai berkutu. Dia mewanti-wanti agar stok lama tersebut segera ditangani.

Hal tersebut diungkap Titiek dalam Rapat Kerja Komisi IV dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Dia meminta agar stok lama beras Bulog itu dilepas segera dan tidak diberikan kepada masyarakat karena kualitas yang kurang baik.

"Saya rasa tidak aman ya pak Menteri. Karena kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang, itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya, walaupun kutu bukan kutu hitam, kutu putih, tapi tetap aja itu bukan beras yang fresh gitu ya, kalau terlalu lama disimpan," ujar Titiek dalam Raker tersebut, Rabu (2/7/2025).

Mentan Amran Ambil Tindakan

Menanggapi pernyataan tersebut, Mentan Amran menegaskan telah melakukan penanganan. Dia pun memastikan beras dengan kondisi buruk tak akan diberikan kepada masyarakat.

"Mau impor, mau dalam negeri, yang penting rusak bu, enggak boleh dilepas keluar. Kita ketati sekarang.Kenapa? pernah terjadi bu, 2016-2017, beras yang keluar, maaf berkutu seperti ibu sampaikan. Jangan terulang itu bu. Kami waktu itu, Menteri di sini juga, itu jadi polemik," kata Amran.

"Jadi kami sangat hati-hati sekarang Bu, dengan pengalaman itu. Juga pada saat Ibu sampaikan dulu, 6 bulan lalu kalau tidak salah, 2024, kami langsung mempercepat fumigasi, yang masih bagus, tetapi yang kurang bagus, langsung dikeluarin bu. Itu kami sudah sepakat dengan Bulognya," sambung dia.

Ada 1,7 Juta Ton Sisa Beras 2024

Amran menjelaskan, ada stok sisa beras 1,7 juta ton dari perolehan sejak 2024 lalu. Namun, stok ini akan lebih dahulu dikeluarkan dari gudang seiring dengan sejumlah program penyalurannya.

Dia memastikan penyaluran dilakukan dengan memperhatikan kualitas beras masih baik untuk dikonsumsi masyarakat.

"Kami ikut monitor terus ini rencana kita bu ketua kita akan keluarkan 360 ribu ton, itu bansos ini kita prioritaskan yang lebih awal masuk (gudang). Kedua, kita akan keluarkan 1,2 juta ton berarti ini habis, hampir habis, karena (totalnya) 1,5 juta ton (sebagian disalurkan pada program) SPHP," bebernya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |