Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen. Rencananya pembangunan tahap dua dilakukan dalam 2 tahun ke depan.
Direktur Utama Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro mengungkapkan rencana pengembangan tersebut. Diketahui, PLTP Blawan Ijen Unit 1 sudah beroperasi sejak Februari 2025 dengan kapasitas sekitar 35 megawatt (MW).
"Alhamdulillah, ini sudah jadi, dan ini baru tahap pertama. Kita akan teruskan sampai tahap kedua atau ketiga," ucap Hilmi, ditemui di PLTP Blawan Ijen Unit 1, dikutip Jumat (27/6/2025).
Dia mengatakan, rencana pengembangan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Targetnya, dalam waktu 2-3 tahun kedepan Medco akan mulai membangun fase kedua.
"Doakan saja, mudah-mudahan dalam waktu 2-3 tahun kita sudah ke fase 2. Tapi reserve-nya sudah ada, semuanya sudah ada, mudah-mudahan dalam 2-3 tahun kita bisa," ungkapnya.
Tambahan kapasitasn dari pengembangan itu diproyeksikan mencapai 110 megawatt (MW). Pada tahap 2 sekitar 45 MW dan tahap 3 sekitar 25 MW.
PLTP Ijen Terangi 85 Ribu Rumah
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1 milik PT Medco Energi Internasional Tbk mampu mengaliri listrik ke 85.000 rumah. Pembangkit ini akan terus dikembangkan kedepannya.
Operasional PLTP Blawan Ijen berkapasitas 35 Megawatt (MW) ini turut diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Walaupun operasionalnya sudah dimulai sejak Februari 2025 lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, kapasitas pembangkit ini ditingkatkan seiring waktu. Totalnya nanti bisa mencapai 110 MW.
"Ini adalah tahap pertama. Tadi malam, Pak Hilmi Panigoro sampaikan akan menambah tahap kedua 45 MW dan tahap ketiga sekitar 25 MW. Jadi di sini kurang lebih total sekitar 110 MW. Pak Hilmi cerah terus pak karena kontraknya, PPA dengan PLN jalan terus," kata Bahlil di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, dikutip Jumat, 28 Juni 2025.
Investasi Tembus Rp 3,9 Triliun
PLTP Blawan Ijen Unit 1 ini dimiliku PT Medco Cahaya Geothermal, perusahaan patungan Medco Power dan Ormar Terchnologies. Nilai investasi pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) ini mencapai Rp 3,9 triliun dengan potensi menghindari 7 juta ton emisi CO2 selama beroperasi.
Listrik yang dihasilkan PLTP Blawan Ijen Unit 1 bakal disalurkan ke jaringan listrik Jawa lewat Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan durasi 30 tahun.
Komitmen Lanjutkan Pengembangan
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro pembangkit panas bumi jadi salah satu fokus perusahaan.
"Pertama Sarulla, kedua alhamdulillah ini sudah jadi dan baru tahap pertama. Kita akan teruskan sampai tahap kedua atau ketiga," ungkap Hilmi.
Targetnya pengembangan itu dilakukan dalam waktu yang tidak lama lagi. Sekitar 2-3 tahun ke depan.
Teken Perjanjian Swap Gas Domestik Multi Pihak
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui anak usahanya, Medco E&P Natuna Ltd dan Medco E&P Grissik Ltd, telah menandatangani Domestic Gas Swap Agreeement dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-49 yang diadakan di ICE BSD, Tangerang.
Medco E&P Natuna Ltd yang tergabung dalam West Natuna Group Supply Group (terdiri dari South Natuna Sea Block B, Natuna Sea Block A, dan PSC Kakap), serta Medco E&P Grissik Ltd sebagai salah satu pemasok gas kepada Gas Supply Pte Ltd dari Blok Corridor dan PSC Jabung (South Sumatra Sellers), menandatangani perjanjian ini bersama beberapa pihak utama.
Para pihak tersebut meliputi PT Pertamina (Persero), Premier Oil Natuna Sea B.V., Star Energy (Kakap) Ltd., Sembcorp Gas Pte Ltd., Gas Supply Pte Ltd., Petrochina International Jabung Ltd. dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN).
Direktur dan Chief Operating Officer MedcoEnergi, Ronald Gunawan menuturkan, partisipasi MedcoEnergi dalam inisiatif ini mencerminkan komitmen kuat perusahaan terhadap ketahanan energi nasional melalui solusi pasokan yang kolaboratif dan seimbang.
"Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi produktif antara pelaku hulu, regulator, mitra, dan pembeli dalam memastikan pasokan gas di pasar domestik dan internasional," kata Ronald, Rabu (21/5/2025).
Selain perjanjian swap, Medco E&P Natuna Ltd. bersama dengan Premier Oil Natuna Sea BV dan Star Energy (Kakap) Ltd juga menandatangani Perjanjian Penjualan Gas Domestik terpisah dengan PGN.