Rupiah Melemah Tipis terhadap Dolar AS Hari Ini 6 Agustus 2025

1 month ago 36

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun tipis atau 0,01% menjadi 16.391 pada perdagangan Rabu (5/8/2025) dari sebelumnya 16.390 per dolar AS.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan nlai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi pertumbuhan data Institute of Supply Management (ISM) dan S&P Amerika Serikat (AS) per Juli 2025.

"Data ISM dan S&P mengenai sektor jasa atau nonmanufaktur AS bulan Juli yang dirilis semalam, masih memperlihatkan pertumbuhan atau ekspansi,” kata dia seperti dikutip dari ANTARA di Jakarta, Rabu.

Tercatat, data ISM nonmanufaktur prices sebesar 69,9 dari perkiraan 66,5, ISM nonmanufaktur Purchasing Managers Index (PMI) 50,1 dari dugaan 51,5, S&P Global Services PMI 55,7 dari prediksi 55,2, serta S&P Global Composite PMI 55,1 dari ekspektasi 54,6.

Ariston menuturkan, capaian itu menunjukkan resiliensi ekonomi AS terhadap masalah kenaikan tarif AS. “Hasil ini bisa memicu penguatan dolar AS hari ini,” kata dia.

Di sisi lain, rencana pengenaan tarif baru ke sektor lain seperti cip dan obat oleh AS disebut bisa memberikan sentimen, sehingga pasar masuk ke aset aman di dolar AS.

Mengutip Anadolu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana mengenakan tarif pada produk farmasi dengan pungutan yang akan mencapai 250 persen dalam beberapa tahun ke depan untuk mendorong produk domestik. Selain itu, dirinya menyampaikan bakal mengumumkan tarif baru untuk semikonduktor dan cip pada pekan depan.

“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.500, dengan potensi 'support' di sekitar Rp16.350 hari ini,” kata Ariston.

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Rupiah Perkasa

Sebelumnya, Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah ditopang sentimen positif pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen year on year (yoy), di atas ekspektasi pasar.

"Kinerja ini memperkuat persepsi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid, terutama dari konsumsi dan investasi domestik," katanya dikutip dari Antara, Selasa (5/8/2025).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertemuan ekonomi tersebut ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen. Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen. Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain konsumsi rumah tangga, PMTB menyumbang pertumbuhan sebesar 2,06 persen dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 27,83 persen. Pertumbuhan PMTB tersebut tercatat 6,99 persen yoy, didukung oleh aktivitas investasi yang masih menggeliat, terutama di sektor konstruksi. Adapun konsumsi pemerintah tercatat menyumbang 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sentimen Positif

Di sisi lain, kurs rupiah masih mendapatkan sentimen positif berkat pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) pasca rilis data pekerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) yang sangat melemah.

Pasar kini disebut memproyeksikan pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025. Hal ini mendorong arus modal ke aset negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kemudian, indeks Dolar AS (DXY) yang berada di bawah 99 menambah tekanan terhadap USD secara global.

"Dengan tidak adanya tekanan signifikan dari sisi inflasi maupun geopolitik, Rupiah memiliki ruang untuk bergerak stabil dalam kisaran Rp16.350–Rp16.400 per dolar AS," ucap Taufan.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Selasa di Jakarta menguat sebesar 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.390 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini bergerak data di level yang sama seperti sebelumnya, yakni sebesar Rp16.388 per dolar AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |