Liputan6.com, Jakarta PT Smartec Teknologi Indonesia, melalui platform fintech andalannya BantuSaku, turut mendorong literasi keuangan digital di kalangan generasi muda. Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif perusahaan dalam acara Muda Paham Fintech 2025, yang diselenggarakan di Universitas Amikom Yogyakarta.
Dengan mengusung tema Pintar Pakai Pindar: Paham dan Ahli Teknologi Keuangan Daring, forum edukatif ini menjadi ajang penting bagi pelaku industri untuk berbagi pengetahuan terkait perkembangan teknologi keuangan serta peran strategis mahasiswa sebagai pengguna sekaligus calon inovator di sektor ini.
Dalam sesi utama, CEO PT Smartec Teknologi Indonesia, Arnoldyth Rodes Medo, hadir sebagai pembicara dan menyampaikan materi bertajuk “Dompet Pintar Anak Kuliahan: Kenali Pinjaman Daring Dimulai dari Sekarang.”
Melalui paparannya, Arnold menekankan urgensi pemahaman terhadap layanan pinjaman digital di tengah maraknya penggunaan platform keuangan daring di kalangan mahasiswa.
“BantuSaku hadir bukan sekadar sebagai penyedia pinjaman digital, tetapi sebagai mitra yang mendampingi generasi muda dalam membangun kebiasaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab. Edukasi adalah fondasi utama kami,” tegas Arnoldyth Rodes Medo dalam sesi pemaparannya.
Pendekatan Berbasis Transparansi
Ia juga menjelaskan bahwa BantuSaku mengedepankan pendekatan berbasis transparansi, perlindungan data, dan kemudahan akses sebagai tiga prinsip utama dalam membangun kepercayaan pengguna. Dalam konteks mahasiswa, perusahaan berupaya menghadirkan solusi finansial yang relevan, aman, dan tidak memberatkan.
Antusiasme peserta terlihat dari tingginya interaksi selama sesi berlangsung. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputar penggunaan pinjaman daring, manajemen risiko, hingga tips menghindari jeratan utang digital.
Kehadiran BantuSaku dalam acara ini menjadi bagian dari misi jangka panjang dari BantuSaku (PT Smartec Teknologi Indonesia) untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan digital secara merata, khususnya di lingkungan perguruan tinggi dan masyarakat umum.
Industri Pinjaman Daring Makin Naik Daun, Ini Buktinya
Sebelumnya, pertumbuhan industri pinjaman daring (pindar) di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pendanaan industri pindar per Februari 2025 tercatat sebesar Rp80,07 triliun, atau tumbuh 31,06% secara tahunan (year on year/YoY).
Angka ini mencerminkan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang cepat, aman, dan mudah diakses—terutama oleh kelompok masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, mengungkap dengan teknologi berbasis big data, machine learning, dan artificial intelligence (AI), platform pindar berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti Easycash, bisa menjangkau masyarakat unbanked dan underbanked yang berdasarkan laporan World Bank tahun 2021 berjumlah 100 juta.
“Kelebihan dari platform pindar adalah kemudahan akses untuk masyarakat dan proses e-KYC yang cepat berkat dukungan teknologi. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui apakah mereka mendapatkan limit pinjaman atau tidak dalam waktu rata-rata hingga lima menit. Apabila disetujui, penerima dana bisa mencairkan limitnya rata-rata dalam hitungan menit. Adanya perubahan gaya hidup terutama generasi Z dan Milenial yang semakin melek digital mendorong peningkatan pengguna layanan Pindar,” ungkap Nucky.
Easycash melihat masa depan industri pindar masih sangat menjanjikan. Menurut riset EY MSME Market Study and Policy Advocacy, Indonesia memiliki kesenjangan pendanaan (credit gap) yang diperkirakan tembus Rp2.400 triliun, dimana baru sekitar 5% yang bisa dipenuhi oleh pindar. Angka ini menunjukkan potensi besar untuk tumbuhnya industri pindar di masa depan.
Pinjaman Akumulatif
Sejak berdiri di tahun 2017 hingga bulan April 2025, total pinjaman akumulatif yang telah disalurkan Easycash sendiri sudah mencapai Rp70,64 triliun dengan 7,809,382 total penerima dana.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan harus berjalan beriringan dengan tanggung jawab. Easycash pun berkomitmen untuk selalu melakukan edukasi literasi keuangan dan, memperkuat manajemen risiko, good corporate governance, dan terus berkolaborasi dengan stakeholder di industri untuk dapat terus membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Nucky.
Sejalan dengan pertumbuhan industri pindar, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), biro kredit swasta terkemuka yang berizin dan diawasi OJK, menekankan pentingnya menjaga reputasi keuangan pribadi melalui riwayat kredit yang sehat.
“Credit scoring kini tak hanya dibutuhkan untuk mengakses pinjaman, tetapi juga mulai digunakan dalam proses seleksi kerja, kepemilikan aset seperti rumah atau kendaraan, bahkan dalam layanan digital lainnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk semakin peduli terhadap perilaku keuangan mereka sejak dini,” ujar Presiden Direktur CLIK, Leonardo Lapalorcia.