OPEC+ Mau Banjiri Produksi, Harga Minyak Mentah Anjlok

1 day ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah turun pada perdagangan hari Jumat karena ekspektasi OPEC+ memutuskan meningkatkan produksi minyak untuk Juli melampaui perkiraan sebelumnya.

Mengutip CNBC, Sabtu (31/5/2025), harga minyak mentah Brent turun 22 sen atau 0,34% menjadi USD 63,93 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 21 sen atau 0,34% menjadi USD 60,73 per barel, setelah sebelumnya turun lebih dari USD 1 per barel.

Pada level ini, kontrak acuan bulan depan menuju kerugian mingguan lebih dari 1%.

Harga minyak mentah turun ke wilayah negatif setelah salah satu kantor berita internasional melaporkan bahwa OPEC+ mungkin membahas peningkatan produksi untuk Juli. Di luar perkiraan, kenaikan produksi tersebut mencapai 411.000 barel per hari. Angka ini lebih tinggi dari yang diputuskan kelompok tersebut untuk Mei dan Juni.

“Apa yang direncanakan OPEC+ tampaknya tidak terlalu mendukung pasar minyak,” kata analis utama Kpler untuk Amerika Matt Smith.

Analis JPMorgan dalam cacatannya menuliskan bahwa potensi kenaikan produksi organisasi negara-negara produsen minyak beserta sejumlah sekutu atau disebut OPEC+ terjadi karena surplus global telah melebar menjadi 2,2 juta barel per hari, yang kemungkinan memerlukan penyesuaian harga untuk mendorong respons sisi penawaran dan memulihkan keseimbangan.

JPMorgan  melihat bahwa mereka memperkirakan harga akan tetap berada dalam kisaran saat ini sebelum turun ke level USD 50-an pada akhir tahun.

Unggahan Presiden Trump

Analis senior Price Futures Group Phil Flynn menambahkan, unggahan daring di Truth Social oleh Presiden AS Donald Trump yang tampaknya mengancam lebih banyak perubahan pada tingkat tarif untuk impor China juga memberikan tekanan pada harga minyak mentah.

"Pesan Truth Social Trump tentang China yang gagal mematuhi gencatan senjata tarif juga dikombinasikan dengan tajuk utama Reuters untuk menekan harga turun," kata Flynn.

Tarif Trump diperkirakan akan tetap berlaku setelah pengadilan banding federal memberlakukannya kembali untuk sementara pada hari Kamis, membalikkan keputusan pengadilan perdagangan sehari sebelumnya untuk segera memblokir bea masuk yang besar.

OPEC+ Bakal Naikkan Produksi Minyak pada Juli 2025

Sebelumnya dituliskan, delapan negara penghasil minyak dari aliansi OPEC+ dapat menaikkan produksi hingga 411.000 barel per gari pada Juli.

Hal itu disampaikan dua delegasi OPEC+ kepada CNBC, dikutip Jumat (30/5/2025). Pasar sedang menanti keputusan akhir tentang produksi minyak Juli dengan delapan negara, produsen utama Rusia dan Arab Saudi bersama Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman dan Uni Emirat Arab bersiap meninjau kondisi pasar dan menyelesaikan langkah-langkah produksinya pada 31 Mei.

Negara-negara ini telah melakukan dua rangkaian pemotongan produksi sukarela. Pertama, dengan total 1,66 juta barel per hari berlaku hingga akhir tahun depan. Di bawah yang lain, negara-negara tersebut memangkas produksinya dengan tambahan 2,2 juta barel per hari hingga akhir kuartal pertama.

Sejak itu mereka sepakat untuk secara bertahap meningkatkan produksi dengan gabungan 1 juta barel per hari selama April-Juni, termasuk kenaikan 411.000 barel per hari masing-masing bulan ini dan bulan depan.

Kuota Resmi

Kepada CNBC, Delegasi OPEC+ yang berkomentar secara anonim mengatakan, peningkatan produksi lebih lanjut sebanyak 411.000 barel per hari pada Juli dapat disepakati akhir pekan ini.

Perhatian pasar semakin bergeser dari kuota resmi OPEC+ yang tidak diubah pada Kamis ke pelonggaran pemangkasan sukarela delapan anggota. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |