Jalur Gumitir Ditutup 2 Bulan, Ini Jalur Alternatif Bisa Dipakai

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) melakukan pekerjaan preservasi jalan nasional pada ruas Sumberjati–Batas Kabupaten Banyuwangi. Tepatnya di Km 233+500 yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo di Jalur Gumitir, Kabupaten Jember. 

Penutupan total jalur strategis penghubung Jember-Banyuwangi ini dilakukan selama dua bulan, mulai 24 Juli 2025 hingga 24 September 2025. Sebagai bagian dari tahap pemasangan bore pile untuk perkuatan lereng bawah dan perbaikan geometri jalan.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, preservasi jalan nasional ini merupakan upaya menjaga kemantapan jalan sekaligus meningkatkan kualitas layanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi masyarakat. 

"Kementerian PU berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi, termasuk kawasan industri dan wisata, melalui infrastruktur jalan yang mantap," kata Dody, Kamis (31/7/2025).

Perbaikan Jalur Gumitir merupakan bagian dari paket pekerjaan Preservasi Jalan dan Jembatan Tahun Anggaran 2025 melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali.

Penanganan meliputi perkuatan lereng bawah dengan konstruksi bored pile sebanyak 55 titik sepanjang 115 meter serta perbaikan geometri jalan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Untuk mempercepat pekerjaan, telah dikerahkan 2 unit mesin bore pile dan percepatan pabrikasi besi tulangan.

5 Bulan Pekerjaan Preservasi

Penutupan jalur ini berlangsung 2 bulan selama pemasangan bore pile. Sementara keseluruhan pekerjaan preservasi diperkirakan memakan waktu 5 bulan. 

"Diharapkan, setelah perbaikan rampung, Jalur Gumitir akan menjadi lebih aman, nyaman, dan mendukung kelancaran distribusi logistik serta mobilitas masyarakat di Jawa Timur dan sekitarnya," imbuh Dody.

Penutupan jalur strategis penghubung Jember–Banyuwangi ini berdampak pada pengalihan arus kendaraan. Telah disepakati, kendaraan bertonase besar diarahkan melalui Jalur Pantura, sedangkan kendaraan menuju Bondowoso dibatasi maksimal 15 ton. Untuk masyarakat sekitar telah disiapkan akses alternatif untuk kendaraan roda dua. 

Daftar Jalur Alternatif Bisa Dipakai

Berdasarkan koordinasi antara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)  Jatim–Bali bersama Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso, disepakati pengaturan jalur alternatif sebagai berikut:

1. Arus lalu lintas Jember–Banyuwangi (dua arah) 

Kendaraan roda 2, roda 4, dan roda 6 dialihkan melalui Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi. Kendaraan barang dengan kapasitas lebih dari 15 ton diarahkan melalui jalur Pantura (Lumajang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi).

2. Arus dari Surabaya/Lumajang menuju Banyuwangi (dua arah) dialihkan melalui Leces-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi.

3. Jalur alternatif sekitar Alas Gumitir. Tidak direkomendasikan untuk kendaraan umum karena badan jalan kecil, tidak beraspal, dan minim penerangan. Jalur ini hanya diperuntukkan bagi mobilitas masyarakat setempat dengan kendaraan roda dua. 

Kementerian PU Siapkan Rp 630 Miliar untuk Bangun 63 Jembatan Gantung

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran Rp 630 miliar pada 2026, untuk membangun 63 jembatan gantung di berbagai wilayah Indonesia.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan jembatan gantung menjadi solusi aksesibilitas bagi masyarakat di daerah terpencil yang selama ini harus menempuh jalur memutar dan tidak efisien. 

"Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik," ujar dia, Rabu (23/7/2025).

Jembatan gantung dinilai penting untuk membuka konektivitas antar desa atau kecamatan, seperti memudahkan petani untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar. 

Selain menghubungkan aktivitas ekonomi, jembatan gantung juga  membantu masyarakat mengakses fasilitas publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan di daerah yang terpisah sungai, jurang, atau lereng perbukitan.

Penentuan 63 lokasi pembangunan jembatan gantung 2026 akan melalui kajian teknis mendalam dan survei lapangan. Dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, tingkat keterisolasian wilayah, aksesibilitas transportasi, dan aspek teknis lainnya. 

Dibangun 1,8 X 200 Meter

Jembatan gantung umumnya dibangun dengan bentang antara 30-200 meter dan lebar sekitar 1,8 meter, menyesuaikan dengan kondisi lapangan.

Adapun pada 2025, Kementerian PU juga tengah menyelesaikan pembangunan 50 jembatan gantung, sebagian diantaranya telah rampung. 

Termasuk di antaranya 8 jembatan di Sulawesi Selatan, seperti Jembatan Gantung Kanjero (68 meter) dan Jembatan Gantung Poton (36 meter) di Kabupaten Luwu Utara, Jembatan Gantung Lamangiso (68 meter) dan Jembatan Gantung Jauh Pandang (51 meter) di Kabupaten Wajo, Jembatan Gantung Kalimporo (51 meter), Jembatan Gantung Minasa Upa (102 meter), Jembatan Gantung Benteng Pattiro (68 meter), dan Jembatan Gantung Palambuta (Bululoe) (51 meter).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |