Industri Kreatif Korsel Peluas Pasar di Indonesia hingga Malaysia

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Korea-ASEAN K-Content Bizweek 2025 telah digelar pada tanggal 24, 25 dan 26 Juni 2025 di St. Regis, Jakarta. Acara yang diselenggarakan KOCCA Indonesia sejak 2021 ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha industri kreatif dari Korea Selatan dengan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Australia.

K-Content Bizweek 2025 kali ini berhasil menciptapkan kolaborasi antar pelaku industri kreatif di kawasan regional.

Sejak pertama kali digelar, K-Content Bizweek yang memiliki latar belakang untuk memperkuat kolaborasi dan pertumbuhan industri kreatif di kawasan Asia, telah menjadi sarana untuk memperkenalkan konten kreatif Korea kepada pasar internasional dan sebaliknya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di kawasan ASEAN.

Tahun ini, K-Content Bizweek berfokus pada pengembangan potensi bisnis di berbagai bidang seperti konten televisi, animasi, dan karakter IP, game, konten imersif, serta webtoon dan penerbitan dengan mendatangkan 35 perusahaan konten ternama dari Korea. Selain itu hadir pula perusahaan ternama seperti MNC dan Gramedia, dari Indonesia serta Astro dari Malaysia untuk menciptakan peluang berkolaborasi.

Selama penyelanggaraan, KOCCA berhasil memfasilitasi meeting langsung antara partisipan dengan perusahaan konten terbaik dari Korea seperti CJ ENM, KBS Media, EBS, The Pinkfong Company, dsb. Beberapa pencapaian dalam K-Content Bizweek 2025 dalam tiga hari pelaksanaannya dari tanggal 24-26 Juni 2025 antara lain terselenggaranya 691 pertemuan bisnis dengan total nilai konsultasi ekspor mencapai lebih dari USD 113 Juta dan nilai kontrak ekspor lebih dari USD 21 Juta.

“Melalui K-Content Bizweek 2025, kami berharap dapat memperkuat ekosistem industri kreatif di Asia Tenggara dan mendorong kolaborasi lintas negara untuk menciptakan konten yang inovatif dan berdaya saing global,” ujar Regional Director KOCCA Indonesia Mr. Lee Gi Haun

Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Selain mengusung misi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di kawasan Asia, K-Content Bizweek 2025 juga menjadi jendela yang memperkenalkan kekayaan konten Korea kepada pasar internasional.

Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas promosi industri konten Korea, KOCCA akan terus berperan aktif dalam mendukung produksi konten di berbagai genre. Dengan visi sebagai penggerak inovasi K-content dan menjadikan Korea sebagai kekuatan budaya global, KOCCA percaya bahwa sinergi antar negara adalah kunci menuju pertumbuhan berkelanjutan.

Menteri Ekraf Dorong Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif Daerah

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, mendorong setiap kepala daerah agar membentuk Dinas Ekonomi Kreatif sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di tingkat lokal. Hal ini disampaikan saat memberikan pembekalan pada Orientasi Kepemimpinan (Retret Gelombang II) di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).

“Kita harus melihat bahwa ekonomi kreatif akan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

Ia merujuk pada Asta Cita poin ketiga, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan memperkuat infrastruktur.

Menurut Riefky, potensi ekonomi kreatif di daerah sangat besar dan kepala daerah memiliki peran penting untuk menemukannya serta mengembangkannya. Sesuai UU No. 24 Tahun 2019, ekonomi kreatif adalah hasil nilai tambah dari kreativitas manusia, berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, atau teknologi.

Riefky juga menekankan urgensi pembentukan kelembagaan ekonomi kreatif yang terstruktur di daerah. “Dinas ini bisa berdiri secara mandiri atau tergabung dengan dinas lain. Yang penting, fungsinya jelas dalam menggerakkan ekonomi kreatif daerah,” tegasnya.

Ekosistem yang Terintegrasi

Ia juga menyoroti bahwa setiap subsektor ekraf memiliki tantangan dan arah kebijakan berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga pengelola kekayaan intelektual dan struktur kelembagaan di tingkat provinsi agar target kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional sebesar 8,0–8,4% bisa tercapai.

“Tujuan utamanya adalah membangun ekosistem ekonomi kreatif yang terintegrasi, meningkatkan pendapatan daerah, menyerap tenaga kerja berkualitas, dan mendorong transformasi ekonomi lokal melalui peningkatan PDRB,” jelas Riefky.

Senada dengan Riefky, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT), Yandri Susanto, menambahkan bahwa pembangunan desa menjadi kunci pemerataan ekonomi. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar kementerian dalam memperluas ekonomi kreatif hingga ke pelosok desa.

“Lewat program Desa Ekspor, Desa Wisata, Desa Ketahanan Pangan, Koperasi Merah Putih, hingga BUMDes, kita bisa memperkuat desa sebagai motor ekonomi bangsa. Bangun desa, bangun Indonesia,” ujar Yandri.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |