Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak menaikkan tarif listrik nonsubsidi pada kuartal III 2025. Dengan keputusan ini, tarif tenaga listrik yang dijual oleh PT PLN (Persero) pada periode Juli-September Tahun 2025 untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi tidak mengalami perubahan atau tetap.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menjelaskan, keputusan pemerintah tidak mengubah tarif listrik PLN ini dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing industri.
"Untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan daya beli masyarakat, serta daya saing industri, Triwulan III 2025 diputuskan tarif tetap, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh Pemerintah," ujar Jisman dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).
Tarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi PT PLN (Persero) juga tidak mengalami perubahan. Golongan ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, bisnis kecil, industri kecil, dan pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Pemerintah berharap PLN dapat terus mengoptimalkan efisiensi operasional dengan tetap menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan volume penjualan tenaga listrik. Dengan demikian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dapat terjaga," jelas Jisman.
Dasar Aturan
Sebagai informasi, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero), penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan, mengacu pada perubahan realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP), inflasi, serta Harga Batubara Acuan (HBA).
Parameter ekonomi makro untuk Triwulan III 2025 mengacu pada realisasi periode Februari hingga April 2025. Secara akumulatif, perubahan parameter tersebut seharusnya menyebabkan kenaikan tarif, namun Pemerintah memutuskan untuk tidak ada kenaikan tarif listrik.
PLN IP Jual Listrik 83.082 GWh Sepanjang 2024
Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) mencatat penjualan listrik 2024 sebesar 83.082 GWh meningkat 3.090 GWh pada 2024, dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar 79.992 GWh.
PLT. Direktur Utama / Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta mengatakan, capaian penjualan listrik 2024 jauh melebihi target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024 sebesar 72.714 GWh.
"Kami tidak hanya fokus pada kinerja finansial, namun juga memastikan setiap energi yang kami hasilkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Bernadus, kata Bernadus, Minggu (22/5/2025).
Peningkatan kinerja ini turut mendorong raihan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) sebesar 105,56 persem, menjadi pencapaian terbaik sepanjang sejarah perusahaan. Angka tersebut mencerminkan keberhasilan PLN Indonesia Power dalam menjalankan operasional pembangkit secara optimal dan efisien.
“Capaian penjualan listrik dan NKO tahun 2024 ini adalah hasil dari transformasi berkelanjutan dan kerja nyata seluruh insan PLN Indonesia Power.
Pilar Utama Asta Cita
Capaian ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata PLN Indonesia Power dalam mendukung salah satu pilar utama Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni membangun ekonomi yang berpihak pada rakyat serta memperkuat ketahanan energi nasional sebagai fondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sebagai BUMN subholding ketenagalistrikan, kami berkomitmen mendukung penuh agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo, termasuk dalam memperkuat ketahanan energi yang berpihak pada kepentingan rakyat dan memperluas akses energi ke seluruh penjuru negeri,” tambah Bernadus.
Dengan semangat transformasi dan prinsip keberlanjutan, PLN Indonesia Power terus memperkuat posisinya sebagai pilar utama ketahanan energi nasional, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil, berkelanjutan dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.