Harga Minyak Melorot Parah Pekan Ini, Cetak Kinerja Terburuk dalam 3 Tahun

11 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah naik pada perdagangan hari Jumat tetapi mencatat penurunan mingguan tertajam dalam tiga tahun. Kinerja mingguan harga minyak anjlok karena tidak adanya gangguan pasokan yang signifikan dari konflik Iran-Israel menyebabkan premi risiko menguap.

Mengutip CNBC, Sabtu (28/6/2025), harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia naik 4 sen menjadi USD 67,77 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 28 sen atau 0,43% menjadi USD 65,52 per barel.

Selama perang 12 hari yang dimulai setelah Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran pada tanggal 13 Juni, harga Brent naik sebentar menjadi di atas USD 80 per barel tetapi akhirnya merosot ke USD 67 per barel setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata Iran-Israel.

Brent mengakhiri minggu ini dengan penurunan 12%, minggu terburuk sejak Agustus 2022. Sedangkan untuk harga minyak mentah AS turun sekitar 11%, minggu terburuk sejak Maret 2023.

"Pasar hampir sepenuhnya mengabaikan premi risiko geopolitik dari hampir seminggu yang lalu saat kita kembali ke pasar yang didorong oleh fundamental," kata analis Rystad Janiv Shah.

Ia mengatakan pasar juga mengawasi pertemuan kelompok produsen minyak OPEC+ pada 6 Juli, di mana kemungkinan besar akan ada pengumuman kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari. Pelaku pasar juga tengah memantau indikator permintaan bahan bakar minyak (BBM) di musim panas.

Pendorong Kenaikan Harga Minyak di Perdagangan Jumat

Analis senior Price Futures Group Phil Flynn mengatakan, ekspektasi permintaan yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang juga memberikan dorongan pada minyak mentah pada hari Jumat.

"Kita mendapatkan premi permintaan pada minyak," kata Flynn.

Ia menambahkan, kemungkinan berakhirnya perang 19 bulan antara Israel dan Hamas di Gaza dan perjanjian yang diharapkan antara AS, Eropa, dan Tiongkok tentang perdagangan merupakan tanda-tanda positif bagi pasar.

"Jika kita mendapatkan kesepakatan dagang dengan China, kita akan berada dalam kondisi yang cukup baik," kata Flynn.

Aktivitas Penyulingan Minyak Mentah

Analis PVM Oil Associates Tamas Varga mengatakan, harga minyak mentah juga didukung oleh beberapa laporan persediaan minyak yang menunjukkan penarikan yang kuat pada minyak sulingan.

Data dari Badan Informasi Energi AS pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah dan bahan bakar turun seminggu sebelumnya, dengan aktivitas penyulingan dan permintaan meningkat.

Sementara itu, data pada hari Kamis menunjukkan bahwa stok gasoil yang dimiliki secara independen di pusat penyulingan dan penyimpanan Amsterdam-Rotterdam-Antwerp (ARA) turun ke level terendah dalam lebih dari setahun.

Sementara persediaan sulingan menengah Singapura menurun karena ekspor neto meningkat minggu demi minggu.

Impor Tiongkok

Selain itu, impor minyak Iran oleh Tiongkok melonjak pada Juni karena pengiriman meningkat sebelum konflik Israel-Iran dan permintaan dari kilang independen meningkat, kata para analis.

Data dari perusahaan pelacak kapal Vortexa memperlihatkan bahwa China adalah importir minyak teratas dunia dan pembeli minyak mentah Iran terbesar.

Perusahaan itu membeli lebih dari 1,8 juta barel minyak mentah Iran per hari dari tanggal 1 hingga 20 Juni, rekor tertinggi berdasarkan data perusahaan tersebut.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |