Harga Emas Pegadaian Hari Ini 27 Juni 2025: Galeri24 Lebih Murah Rp 10.000

13 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas untuk dua produk logam mulia di Pegadaian pada Jumat, (27/6/2025), yakni buatan UBS dan Galeri24 merosot.

Harga emas Galeri24 lebih murah Rp 10.000 dari Rp 1.913.000 per gram menjadi Rp 1.903.000 per gram. Di sisi lain, harga emas UBS turun Rp 3.000 dari Rp 1.920.000 per gram menjadi Rp 1.917.000 per gram.

Untuk harga emas Antam yang dijual di Pegadaian dari hasil pantauan hari ini, tidak ditampilkan.

Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas Pegadaian masing-masing produk seperti dikutip dari Antara:

Harga emas UBS:

  • Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.037.000
  • Harga emas UBS 1 gram: Rp1.917.000
  • Harga emas UBS 2 gram: Rp3.803.000
  • Harga emas UBS 5 gram: Rp9.398.000
  • Harga emas UBS 10 gram: Rp18.695.000
  • Harga emas UBS 25 gram: Rp46.646.000
  • Harga emas UBS 50 gram: Rp93.100.000
  • Harga emas UBS 100 gram: Rp186.126.000
  • Harga emas UBS 250 gram: Rp465.177.000
  • Harga emas UBS 500 gram: Rp929.259.000

Harga emas Galeri24:

  • Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp998.000
  • Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.903.000
  • Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.748.000
  • Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.299.000
  • Harga emas Galeri24 10 gram: Rp18.549.000
  • Harga emas Galeri24 25 gram: Rp46.258.000
  • Harga emas Galeri24 50 gram: Rp92.441.000
  • Harga emas Galeri24 100 gram: Rp184.791.000
  • Harga emas Galeri24 250 gram: Rp461.748.000
  • Harga emas Galeri24 500 gram: Rp923.040.000
  • Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.846.078.000.

Harga Emas Diprediksi Tembus Segini, Siap-Siap Beli atau Jual?

Sebelumnya, pengamat pasar komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga emas global akan bergerak fluktuatif dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Ia menyebut revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama AS yang mengalami kontraksi sebesar 0,5% menjadi indikator penting.

“Indikasi ini adalah akibat dari perang dagang yang tak kesudahan sampai saat ini. Sehingga apa? Sehingga pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama itu terjadi kontraksi,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (26/6/2025).

Meski demikian, ia mencatat bahwa tingkat pengangguran di AS justru mengalami penurunan signifikan, yang bisa menjadi sentimen positif bagi ekonomi namun juga membingungkan pasar. “Nah di sisi lain pun juga, saya lihat pengangguran pun juga mengalami penurunan yang cukup signifikan,” imbuh Ibrahim.

Pasar Menanti Testimoni Kashkari dan BAR soal Suku Bunga

Ibrahim menekankan, perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada testimoni pejabat Bank Sentral AS, khususnya Neel Kashkari dan Mr. BAR, terkait arah kebijakan suku bunga. Meskipun Ketua The Fed, Jerome Powell, belum memberi sinyal pemangkasan suku bunga, narasi mulai bergeser.

“Walaupun kemarin Powell dalam pernyataannya di Kongres, dia mengatakan bahwa kenapa Bank Sentral masih mempertahankan suku bunga tinggi. Ini karena kondisi perang dagang dan geopolitik ini yang membuat inflasi di Amerika terus mengalami penurunan,” ujar Ibrahim.

Namun jika inflasi menurun pada Juli dan September, Bank Sentral AS disebut berpeluang menurunkan suku bunga. “Saya melihat bahwa Kaskari, Mr. BAR ini condong terhadap penurunan suku bunga. Sehingga ini akan berdampak positif terhadap pergerakan harga emas dunia,” tambahnya.

Ketegangan Timur Tengah Mereda, Fokus Bergeser ke Rusia dan Tiongkok

Dalam penilaian Ibrahim, stabilitas geopolitik di kawasan Timur Tengah mulai pulih pasca mediasi antara Israel dan Iran oleh Amerika Serikat. Hal ini memberi efek menenangkan sementara bagi pasar emas.

“Pasca adanya geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Iran yang ditengahi oleh Amerika Serikat, ini membuat sedikit ketenangan. Ya bahkan Trump sendiri memberikan informasi bahwa setelah Iran-Israel gencatan senjata, akan fokus terhadap jalur Gaza,” ungkap Ibrahim.

Ibrahim menambahkan bahwa fokus geopolitik kini berpindah ke Eropa dan Asia. Menurut dia, pasar saat ini terfokus terhadap geopolitik di Eropa antara Rusia dan Ukraina kemudian perang dagang.

"Nah perang dagang ini kita melihat bahwa antara Amerika dan Eropa masih belum ada satu kesepakatan, kemungkinan besar akan memanas kembali,” tuturnya.

Harga Emas Dunia Berpotensi Naik, Waspadai Level Kritis

Dengan berbagai ketidakpastian yang masih membayangi global, Ibrahim memprediksi harga emas akan bergerak dalam kisaran fluktuatif namun berpotensi naik. Sentimen perang dagang disebutnya sebagai pemicu utama yang bisa mengangkat harga logam mulia.

“Perang dagang inilah yang akan membuat harga emas dunia kembali mengalami kenaikan,” ujar Ibrahim.

Meski tren saat ini masih belum pasti, ia memberikan patokan harga teknikal untuk emas di pasar internasional. Dia mencermati tren saat ini masih fluktuatif tetapi ada harapan kalau seandainya turun pun turun di level USD 3.304.

"Tetapi kalau seandainya tidak menyentuh kemungkinan besar akan kembali naik di level 3.375. Itu adalah level fluktuatif dalam perdagangan hari ini sampai besok,” pungkas Ibrahim.

De-eskalasi di Timur Tengah dan investor yang menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) mempengaruhi harga emas.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |