:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238223/original/066135100_1748685550-20250531-Demam_Nikel-AFP_1.jpg)
1/10
Foto udara yang diambil pada tanggal 18 April 2025 menunjukkan kepulan asap di Weda Bay Industrial Park (WBIP), pusat pengolahan dan peleburan nikel, di Lelilef Sawai, Halmahera Tengah, Maluku Utara. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238224/original/000585000_1748685551-20250531-Demam_Nikel-AFP_2.jpg)
1/10
Eksploitasi tambang nikel menyebabkan deforestasi kian meluas di Halmahera Tengah, Maluku Utara, wilayah yang dulunya sebuah hutan alam tempat berlindung dan sumber penghidupan bagi suku asli Hongana Manyawa di Halmahera Tengah, Maluku Utara. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238225/original/033422400_1748685551-20250531-Demam_Nikel-AFP_3.jpg)
1/10
Data Global Forest Watch (GFW) menyebut bahwa dalam kurun 2001 hingga 2023, Halmahera Tengah kehilangan 27.900 hektar tutupan pohon, Halmahera Timur kehilangan 56.300 hektar dan di Halmahera Selatan 79.000 hektar. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238226/original/077007800_1748685551-20250531-Demam_Nikel-AFP_4.jpg)
1/10
Deforestasi akibat aktivitas eksploitasi proyek pertambangan nikel terbesar di dunia yang beroperasi di sana. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238227/original/013168600_1748685552-20250531-Demam_Nikel-AFP_5.jpg)
1/10
Proyek tersebut muncul di tengah upaya Indonesia mengeksploitasi cadangan logam yang sangat besar. (YASUYOSHI CHIBA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238228/original/045083200_1748685552-20250531-Demam_Nikel-AFP_6.jpg)
1/10
Logam ini akan digunakan untuk berbagai hal, mulai dari kendaraan listrik hingga baja tahan karat. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238229/original/025765200_1748685553-000_47F22VU.jpg)
1/10
Ekspansi dan ekploitasi oleh perusahaan tambang, mulai dari pembukaan lahan atau deforestasi, pengerukan bumi, hingga peleburan, berdampak pada kerusakan alam. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238230/original/088751800_1748685553-20250531-Demam_Nikel-AFP_7.jpg)
1/10
Penggundulan hutan serta terkontaminasinya sungai sebagai pasokan utama air minum menjadi salah satu dampak masifnya ekspansi dan ekploitasi perusahaan tambang di Halmahera Tengah, Maluku Utara. (YASUYOSHI CHIBA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238231/original/027064300_1748685554-20250531-Demam_Nikel-AFP_9.jpg)
1/10
Keberadaan perusahaan-perusahaan tambang merupakan bahaya yang terus mengancam kelangsungan hidup masyarakat suku asli Hongana Manyawa di Halmahera Tengah, Maluku Utara dan tanah mereka. (YASUYOSHI CHIBA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238232/original/066729700_1748685554-20250531-Demam_Nikel-AFP_10.jpg)
1/10
Ruang hidup suku pedalaman di hutan Halmahera Maluku Utara semakin terhimpit. (YASUYOSHI CHIBA/AFP)