Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang membutuhkan. Salah satu inisiatif krusial adalah pengembangan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Lalu bagaimana cek desil DTSEN BPS?
DTSEN dirancang sebagai sistem integrasi data lintas kementerian yang menggabungkan berbagai informasi sosial dan ekonomi penduduk. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk mengatasi masalah tumpang tindih data dan memastikan setiap jenis bantuan sosial tersalurkan secara lebih tepat sasaran. Selain itu, acuan pemerintah dalam menentukan status kesejahteraan rumah tangga serta kelayakan penerima bansos.
Masyarakat kini dapat mengakses informasi terkait status kesejahteraan mereka melalui portal resmi, termasuk dtsen.web.bps.go id.
Pengelolaan DTSEN melibatkan koordinasi erat antar berbagai kementerian dan lembaga penting. Kementerian Sosial (Kemensos), Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), BPS, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerja sama untuk memastikan data yang terkumpul komprehensif dan akurat.
Latar belakang pembentukan DTSEN adalah untuk mengatasi fragmentasi data yang sebelumnya tersebar di berbagai instansi. Sebelum adanya sistem ini, data seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, data Dukcapil, serta data BPS seringkali tidak sinkron, menyebabkan penyaluran bansos kurang optimal.
Dengan DTSEN, seluruh data ini disatukan, menciptakan satu data tunggal untuk seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi dalam program-program perlindungan sosial.
Komponen dan Pembaruan Data DTSEN
DTSEN merupakan kumpulan data yang berbasis pada Nomor Induk Kependudukan (NIK) seluruh penduduk Indonesia. Data ini dikategorikan berdasarkan tingkat kesejahteraan, seperti miskin ekstrem, hampir miskin, dan menengah, untuk mempermudah identifikasi penerima manfaat.
Sistem ini mengintegrasikan beragam sumber data penting. Di antaranya adalah DTKS Kemensos yang menjadi basis utama penerima PKH dan BPNT, P3KE Bappenas untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta data Dukcapil Kemendagri sebagai sumber identitas kependudukan.
Tidak hanya itu, data ekonomi dari BPS hasil sensus sosial-ekonomi nasional juga turut menjadi komponen vital dalam DTSEN. Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) juga merupakan bagian integral dari sistem data terpadu ini, melengkapi gambaran utuh kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Untuk menjamin relevansi dan keakuratan informasi, data dalam DTSEN dapat diperbarui secara berkala. Pembaharuan ini dilakukan setiap bulan, dengan pembaruan komprehensif setiap tiga bulan sekali, memastikan data yang digunakan selalu terkini.
Langkah Mudah Cek NIK DTSEN Melalui Situs Resmi Kemensos
Masyarakat dapat melakukan cek NIK DTSEN untuk mengetahui status penerimaan bantuan sosial melalui situs resmi Kementerian Sosial. Cara ini merupakan metode paling umum dan mudah diakses untuk memverifikasi data Anda. Pastikan Anda memiliki koneksi internet yang stabil dan NIK KTP yang valid.
Untuk memulai, kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. Setelah itu, pilih data wilayah Anda secara berurutan: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP. Langkah ini krusial untuk memastikan sistem mencari data di lokasi yang tepat.
Selanjutnya, masukkan nama lengkap Penerima Manfaat (PM) sesuai dengan KTP Anda. Jangan lupa untuk mengisi kode verifikasi atau captcha yang muncul di layar untuk tujuan keamanan. Terakhir, klik tombol “Cari Data” dan sistem akan menampilkan hasil pencarian yang menunjukkan apakah NIK Anda terdaftar sebagai penerima bansos, jenis bantuan, serta periode pencairannya.
Cek NIK DTSEN Lebih Praktis dengan Aplikasi Cek Bansos
Selain melalui situs web, Anda juga dapat melakukan cek NIK DTSEN dengan lebih praktis melalui aplikasi “Cek Bansos” resmi dari Kementerian Sosial. Aplikasi ini tersedia untuk perangkat Android di Play Store dan iOS di App Store, menawarkan kemudahan akses dan fitur tambahan yang bermanfaat.
Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi, Anda perlu mendaftar akun baru dengan mengisi data diri lengkap, termasuk nama sesuai KK, NIK, nomor KK, alamat, email, dan password. Proses pendaftaran juga mengharuskan Anda mengunggah foto KTP dan swafoto memegang KTP untuk verifikasi. Setelah akun terverifikasi, Anda dapat login ke aplikasi.
Di dalam aplikasi, pilih menu “Cek Penerima Manfaat” atau “Cek Bansos”. Masukkan data wilayah dan nama lengkap sesuai KTP, lalu masukkan kode captcha jika diminta. Klik “Cari” untuk melihat status penerimaan bantuan Anda. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur “Daftar Usulan” untuk mengajukan diri atau orang lain, serta fitur “Sanggah” untuk membantah data penerima yang dinilai tidak tepat sasaran.
Alternatif Pengecekan Status DTSEN dan Pengajuan Data
Meskipun dtsen.web.bps.go id sedang dalam pemeliharaan, masyarakat tidak perlu khawatir. Pengecekan status penerimaan bantuan sosial yang berbasis data DTSEN masih dapat dilakukan melalui situs resmi Kementerian Sosial.
Langkah-langkah pengecekan melalui situs cekbansos.kemensos.go.id cukup sederhana. Pengguna hanya perlu mengakses situs tersebut, melengkapi informasi wilayah domisili seperti Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan, lalu memasukkan nama lengkap sesuai KTP.
Setelah itu, ketikkan 4 huruf kode verifikasi atau captcha yang ditampilkan, kemudian pastikan seluruh data telah terisi dengan benar. Situs Kemensos ini menjadi alternatif yang efektif untuk memastikan status penerima bansos.
Jika data keluarga tidak ditemukan dalam DTSEN, masyarakat memiliki opsi untuk mengajukan pendaftaran. Pengajuan dapat dilakukan secara online melalui dtsen.data.go.id/register atau secara offline dengan mendatangi langsung kantor desa atau kelurahan setempat.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4038066/original/026572200_1653958351-WhatsApp_Image_2022-05-31_at_7.49.56_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435367/original/049095400_1765026750-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana_-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5103676/original/039082700_1737468020-000_36UX94R.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435325/original/008497900_1765019007-Kementerian_PKP_mendata_kerusakan_rumah_imbas_banjir_Sumatera_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4238551/original/068613400_1669294954-24_november_2022-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435183/original/058183000_1765007801-LPG_Aceh_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435045/original/079905400_1765002749-PLN_pulihkan_listrik_di_Sumbar_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435072/original/058912100_1765003268-f07b0e32-82bf-43a7-9e34-08c7fe923f56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115669/original/017565000_1738316672-aee73c2b-37ff-4014-8e1c-fadc874f6adc.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414819/original/052620000_1763352087-ilustrasi_perak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4265831/original/041491800_1671444512-20221219-Pembatasan-Pergerakan-Angkutan-Natal-Tahun-Baru-Angga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2180140/original/081839600_1525749217-20180507-Pesona-Jembatan-Barelang-Dari-Udara-ARYA-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1013558/original/005420700_1444269375-rupiah230715.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1043411/original/005540900_1446622303-20151104-OJK-AY-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405993/original/003408400_1762506951-IMG_4395.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4805342/original/023824600_1713432003-20240418-Kenaikan_Harga_Emas-HER_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1369940/original/015660100_1476098427-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4180857/original/092325000_1664900436-renato-ramos-puma-9AR-DRKvDxA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4066834/original/034753100_1656461868-Harga_Minyak_AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4013693/original/013633000_1651632346-000_329D9VG.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957031/original/046992800_1727733952-Snapinsta.app_412830169_383580067453328_4605501714941854422_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332768/original/066977000_1756532035-rus4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277766/original/029427200_1752044988-sr11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4517003/original/029710000_1690478742-Hutan_dan_Sawit.jpeg)