Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro mengungkapkan sumber listrik yang akan diekspor ke Singapura. Listriknya akan dipasok dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Bulan, di Kepulauan Riau.
Hilmi menyampaikan telah menyiapkan proyek PLTS Pulau Bulan itu sejak lama. PLTS akan berdiri di pulau tersebut dengan daya sekitar 600 megawatt (MW).
"Begini, yang ekspor listrik ke Singapura itu adalah proyek namanya Pulau Bulan. Pulau Bulan itu pulau yang tidak ada penduduknya di selatannya Pulau Batam. Itu memang kita sudah siapkan lama," ungkap Hilmi, ditemui di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, dikutip Jumat (27/6/2025).
Rencana ekspor listrik hijau ke Singapura ini akan digarap oleh perusahaan swasta. Terbaru, Presiden Prabowo Subianto telah bertemu dengan petinggi negara Singapura soal kelanjutan ekspor listrik ini.
Hilmi melihat pertemuan bilateral kedua negara itu bisa membuka pintu Medco Energi untuk melakukan ekspor. Menurut dia, izin ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura menjadi kuncinya.
"Tetapi memang kuncinya adalah izin ekspor dari Indonesia ke Singapura. Kemarin, kira-kira hari Senin yang lalu, kedua pemerintah, Pak Prabowo dan Presiden Singapura menandatangani partnership agreement yang salah satunya menyebutkan energi hijau. Mudah-mudahan dengan payung itu, maka ekspor listrik ke Singapura bisa terbuka," terangnya.
Langkah Baru
Hilmi memandang, ekspor listrik lintas batas ke Singapura merupakan hal yang baru. Maka, perlu dukungan tak sekadar tekni, tapi juga politis.
Pada sisi teknis, dengan dibangunnya kabel bawah laut dari Pulau Bulan ke Singapura sudah bisa menyambungkan ke Asian Power Grid. Kembali, langkah ini perlu didukung pemerintah.
"Memang belum pernah ada ekspor kan? Jadi ini sesuatu yang baru. Dan dengan akan dibangunnya kabel laut antara Pulau Bulan dan Singapura, artinya Asian Grid itu udah nyambung ke Indonesia. Dan itu bukan cuma sekadar teknis, tapi juga politis. Makanya mungkin pemerintah banyak-banyak pertimbangannya," jelas dia.
Digarap Swasta
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi meneken Nota Kesepahaman (MoU) ekspor listrik bersih ke Singapura. Lantas, siapa saja perusahaan yang akan terlibat?
Bahlil mengatakan, perusahaan swasta yang dipastikan akan terlibat dalam proses ekspor listrik hasil energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura. Dia membuka kemungkinan BUMN listrik PT PLN (Persero) juga turut ambil bagian.
"Perusahaan yang terlibat swasta. Ya, PLN bisa iya, bisa tidak," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, ditulis Sabtu (14/6/2025).
Tugas PLN
Dia menjelaskan, PLN saat ini memiliki tanggung jawab yang tidak kecil. Misalnya, perlunya PLN untuk membangun pembangkit 69 gigawatt (GW) hingga 2034, belum lagi jika menghitung tugasnya membangung jaringan.
"PLN ini perusahaan listrik negara yang tanggung jawabnya besar, dia harus membangun 69 gigawatt sampai dengan 2034, dia harus membangun jaringan 48 ribu km sirkuit atau 8 ribu kilometer," terangnya.
Atas tugas tersebut, Bahlil tak mau gegabah menyuruh PLN untuk terlibat ekspor listri ke Singapura. Namun, hal itu bisa terjadi jika PLN mampu menjalankan tugasnya. "Jadi kita lihat kemampuannya dulu, kalau kemampuannya bagus, ya oke. Kalau tidak, kita harus fokuskan dulu pada kebutuhan pelayanan publik," tegasnya.