Bahlil Minta Maaf, Pemulihan Listrik Pasca-Banjir di Aceh Belum Rampung

16 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena pemulihan listrik pasca-banjir belum sepenuhnya rampung.

Ia menyoroti masih adanya sejumlah wilayah yang terisolasi serta belum mendapatkan aliran listrik akibat kerusakan yang terjadi.

Meski demikian, pemerintah bersama PT PLN (Persero) disebut terus berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik di wilayah terdampak. Ia menegaskan pemerintah tetap memprioritaskan perbaikan jaringan kelistrikan di Aceh, meskipun prosesnya membutuhkan waktu dan upaya berkelanjutan.

"Saya yakin dan percaya bahwa pasti masih banyak kekurangan. Pasti masih terjadi hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan terjadi di lapangan. Karena itu, sebagai pemerintah juga ikut prihatin yang sedalam-dalamnya dan kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf," kata Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (9/12/2025).

Ia menegaskan pemerintah akan mengerahkan seluruh sumber daya dan kekuatan negara secara maksimal guna mempercepat pemulihan sektor energi, khususnya di Provinsi Aceh.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memaparkan kondisi kelistrikan di Aceh, khususnya di wilayah yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor beberapa waktu lalu. 

Pada awalnya, Darmawan optimistis pasokan listrik dari Arun menuju Banda Aceh dapat segera kembali normal. Namun, dalam pelaksanaannya, PLN menghadapi berbagai kendala teknis di lapangan.

Ia mengakui bahwa informasi yang sebelumnya disampaikan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kesiapan sistem kelistrikan Aceh yang diproyeksikan meningkat hingga 93% ternyata tidak sesuai dengan kondisi aktual. 

“Ternyata dalam proses pengaliran listrik dari Arun ke Banda Aceh, kami menghadapi tantangan hambatan teknis. Kenyataannya bahwa penyaluran listrik ini jauh lebih berat daripada perkiraan kami,” kata Darmawan dalam konferensi pers, Selasa (9/12/2025).

Kerusakan Jaringan PLN

Sehubungan dengan hal tersebut, Darmawan menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada masyarakat Aceh atas informasi sebelumnya, mengingat tingkat kerusakan jaringan PLN di wilayah tersebut ternyata cukup berat.

Ia juga menjelaskan saat Presiden melakukan kunjungan ke Aceh, masih terdapat empat kabupaten yang berada dalam kondisi terisolasi dan belum mendapatkan aliran listrik, yakni Aceh Tengah (Takengon), Bener Meriah (Simpang Tiga), Aceh Tamiang (Kuala Simpang), dan Gayo Lues (Blangkejeren). 

Atas arahan Menteri ESDM, PLN kemudian berhasil memulihkan pasokan listrik di ibu kota keempat kabupaten tersebut, meskipun masih terdapat sejumlah wilayah terpencil yang belum sepenuhnya teraliri listrik.

Lebih lanjut, Darmawan mengatakan PLN masih memerlukan waktu untuk memulihkan jaringan tegangan rendah di daerah-daerah yang terisolasi, baik di Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, maupun Gayo Lues. 

“Sedangkan kami juga sekali lagi mohon maaf sedalam-dalamnya, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir di mana masih ada kekurangan pasokan sebesar 40 megawatt,” pungkas dia.

PLN Pulihkan 100% Listrik di Sumatera Utara

PT PLN (Persero) mengklaim telah berhasil memulihkan 100 persen sistem kelistrikan yang terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara (Sumut). 

Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, jadi wilayah terakhir yang kembali menyala pada Minggu, 7 Desember 2025, menandai tuntasnya pemulihan pascabencana yang melanda sejak 25 November 2025.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, keberhasilan pemulihan ini merupakan hasil kerja keras antara petugas PLN dan seluruh unsur yang memperkuat dukungan di lapangan.

"Sesuai arahan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Bapak Bahlil Lahadalia, seluruh personel tak kenal lelah berkerja nonstop menembus medan berat untuk merampungkan pemulihan kelistrikan di semua titik terdampak," ujarnya, Senin (8/12/2025).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara, Mundhakir menjelaskan proses pemulihan dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan, kecepatan, dan ketepatan.

"Kami menerjunkan 949 personel dengan prosedur keamanan ketat. Banyak titik hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki sambil membawa material berat. Petugas harus menyusuri tebing, jalur berlumpur, hingga wilayah terisolasi," ungkapnya. 

103 Penyulang Kembali Menyala

Ia menambahkan, 103 penyulang alias jalur utama distribusi listrik yang sebelumnya terdampak kini telah kembali beroperasi sepenuhnya. PLN memastikan seluruh pelanggan di wilayah terisolir akan segera menyala secara bertahap.

"Rampungnya pemulihan ini bukan hanya keberhasilan teknis, tetapi bukti bahwa kolaborasi lintas pihak mampu menembus medan tersulit," kata Mundhakir.

Laporan ini memperbaharui catatan PLN soal tingkat pemulihan listrik di Sumatera Utara, yang pada 5 Desember 2025 lalu dilaporkan mencapai 98,61 persen. Usai dilakukan percepatan pada sistem kelistrikan, mulai dari distribusi, transmisi, gardu induk, hingga pembangkit.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |