Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan, kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dijalankan untuk Pegawai Negeri Sipil (WFA) sejak awal pekan ini sangat membantu mengatasi kemacetan pada arus mudik Lebaran 2025.
"Kebijakan seperti ini sangat membantu mengurai kemacetan. Tentu tidak bisa dihilangkan sama sekali padatnya mobilitas, memang ada lonjakan mobilitas setiap Lebaran, tapi paling tidak -tidak terlalu buruk dan tidak terlalu parah- sehingga masyarakat tetap nyaman," jelas dia pada Jumat (28/3/2025).
Sebelumnya, Hal yang sama juga diungkap oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Menurutnya, kebijakan work from anywhere (WFA) yang dilakukan oleh pemerintah saat ini memberi pengaruh terhadap penguraian kepadatan arus mudik Lebaran 2025.
"Kebijakan WFA berpengaruh terhadap pilihan tanggal berangkat mudik," kata Menhub Dudy di Tangerang, Banten, Kamis 27 MAret 2025.
Selain itu, kata dia, kebijakan WFA juga mempengaruhi lonjakan permintaan tiket baik pesawat maupun tarif Tol yang sebelumnya sudah diberi diskon oleh pemerintah.
"Ya, sepertinya begitu. Jadi WFA itu berpengaruh terhadap pilihan tanggal orang-orang berangkat. Kemudian tiket itu berpengaruh terhadap lonjakan pembelian tiket gitu," ungkapnya.
Dalam hal tersebut, ia memastikan kelancaran pergerakan arus mudik Lebaran baik jalur darat hingga udara.
Apresiasi Kakorlantas pada Kebijakan WFA ASN pada Masa Mudik Lebaran 2025
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengapresiasi kebijakan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada masa mudik Lebaran 2025.
Hal itu disampaikan Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho saat menerima kedatangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini di Gedung NTMC Polri, Jakarta.
Dia meniai, kebijakan WFA ASN tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian arus lalu lintas.
"Hari ini hari ketiga Operasi Ketupat 2025. Jadi, kebijakan pemerintah yang WFA ini sangat membantu sekali kaitannya dengan arus mudik," ujar Agus dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, melansir Antara, Rabu (26/3/2025).
Dia mengatakan, hal itu terlihat pada situasi arus lalu lintas H-10 yang sudah cukup terurai. Berdasarkan data yang dihimpun, kata Agus, terjadi kenaikan sebesar 30 persen arus lalu lintas menuju Trans Jawa dan Sumatera selama tiga hari pelaksanaan Operasi Ketupat, terhitung sejak 23 Maret 2025 lalu, apabila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Ada kenaikan 35 persen di H-10 dibandingkan dari tahun lalu. Ini cukup bagus. Artinya lalu lintas betul terurai. Hari kedua itu (kenaikan) 22 persen, tetapi keseluruhannya, saya ambil tiga hari ini dulu, menuju ke Jawa dan Sumatera itu sudah 30 persen. Artinya ini sangat terurai sekali," jelas Agus.
Dukungan Pemerintah
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini mengatakan, kebijakan WFA bagi ASN ini merupakan dukungan pemerintah dalam memastikan kelancaran perjalanan mudik Lebaran.
"Untuk para ASN ini, kami sudah memberikan kebijakan bekerja secara di luar. Jadi, para ASN bisa bekerja di tempat dimana mereka tinggal. Kami juga memastikan tata kelola yang layak dalam koordinasi pelaksanaan kelancaran arus mudik ini," papar Rini.
Dalam kunjungan tersebut, MenPANRB Rini Widyantini turut mengecek kesiapan Korlantas Polri dalam memonitoring pergerakan masyarakat pada saat libur lebaran melalui Posko Operasi Ketupat 2025.
"Saya berkunjung ke Korlantas karena Kakorlantas menjadi salah satu leading sector dalam bagaimana mengamankan arus mudik selama masa libur Lebaran," ucap dia.
"Kami memang ditugaskan untuk memastikan instansi pemerintah melayani masyarakat dan kami sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memberikan layanan publik untuk masyarakat," sambung Rini.