45 Juta Pekerjaan Bakal Tergusur AI

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Administrasi Negara (LAN) kembali menghelat LAN Datathon 2025 yang merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya. Datathon tahun ini masih dengan tujuan yang sama yaitu menghadirkan solusi kreatif dan inovatif berbasis data untuk menjawab isu-isu pembangunan nasional yang sangat relevan seperti penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, hingga penguatan inovasi pelayanan publik.

Kepala LAN Muhammad Taufiq menyoroti perkembangan Artificial Intelligence (AI) sebagai sebuah pendekatan yang baru dalam pengelolaan data di dunia birokrasi. Transformasi dari pengelolaan data secara manual, menjadi pengelolaan berbasis AI tentunya menjadi lompatan dan sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari.

Lebih dalam Muhammad Taufiq membeberkan data bahwa 50% sektor pabrik atau industri di Indonesia telah digeser oleh AI. Sementara berdasarkan kategori pekerjaan, sebanyak 45 juta lapangan pekerjaan akan terdampak hilang dan musnah.

Tentunya bagi negara sebesar Indonesia, fakta mengejutkan ini sangat sangat penting dan ASN harus mengubah kultur dengan teknologi dan belajar menguasai AI karena Indonesia pemakai terbesar nomor 3 terbesar di dunia, yang berarti customer AI di Indonesia ini sangat besar sekaligus menjadi sebuah tantangan bagi birokrasi yang harus terdepan memanfaatkan AI untuk bertransformasi di pelayanan public dan pembuatan kebijakan.

"Tema yang kita angkat tahun ini adalah “AI Generatif untuk Kebijakan Publik yang Responsif: Solusi Cerdas bagi Pelayanan Publik” tentunya memiliki makna dimana Demo Day ini adalah sebuah kegiatan yang subtantif dan membangun, bukan sekadar kegiatan kompetisi yang kompetitif. Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk melihat fakta bahwa AI bukan lagi ‘barang mewah” namun menjadi sebuah bagian dari kehidupan,'" tutur dia dikutip Selasa (5/8/2025).

“Dalam gelaran LAN Datahon, para peserta tidak hanya ditantang menganalisis data tapi juga menyibakkan suatu visualisasi data yang bahkan gagasan-gagasan baru yang lahir dari eksplorasi dengan menggunakan AI,” lanjut dia.

Dorong Perbaikan Kondisi Birokrasi

Head of Government Engagement and Advocacy, Tanoto Foundation, Antony Lee mengapresiasi gelaran LAN Datathon 2025 dan kebanggaannya bahwa Tanoto Foundation telah membersamai LAN dalam menyelengarakan kegiatan ini sebagai program unggulan yang tak henti-hentinya munculkan inovasi untuk mendorong perbaikan kondisi birokrasi dari sisi penggunaan teknologi di Indonesia.

“LAN Dataton bisa dikatakan menjadi platform unggulan inisiatif dari LAN untuk menjawab transformasi digital dan teknologi, pertanyaannya bagaimana teknologi itu dipahami, dilihat secara kritis, dan kemudian coba didekati dengan pendekatan solutif melihat gap yang ada dalam berbagai pelayanan publik Indonesia dan kemudian bagaimana tegnologi dimanfaatkan semaksimal mungkin agar mempercepat proses pembijakan yang berbasis pada data yang kemudian yang bisa membantu menghasilkan kebijakan dan pelayanan publik yang efektif, efisien dan berdampak pada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Vice President, Bank Mandiri Muhammad Rivano, mengucapkan terima kasih kepada LAN atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada kami selama 3 tahun ini sebagai mitra ajaran inisiatif strategis ini.

“Kolaborasi antara sektor adalah kunci untuk mendorong kemajuan bangsa. LAN Datahon adalah bukti nyata bagaimana sinergi ini dapat menciptakan sebuah platfrom yang tidak hanya mendorong kompetisi tetapi juga menjadi sarana edukasi dan inkubasi talenta talenta digital terbaik dikalangan ASN, dengan tema yang diusung tahun ini sangatlah relevan dan tepat waktu ditengah era transformasi digital yang masif, pemanfaatan teknologi AI bukan lagi sebuah pilihan namun adalah sebuah keharusan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan juga responsif,” sampainya.

ASN Harus Cerdas Berinvestasi, Ini Manfaatnya

Sebelumnya, perkembangan kemajuan teknologi Informasi dan digital tak hanya mengubah cara bekerja tetapi juga cara berinvestasi. Hal ini tercermin dari data yang dirilis oleh Google dalam laporan e-conomy SEA 2023 yang menyebutkan ekonomi digital Indonesia terus mengalami pertumbuhan tiga kali lipat sejak tahun 2018 (USD 27 Miliar) ke USD 90 Miliar pada tahun 2024.

Ekonomi Digital Indonesia tidak hanya tumbuh konsisten dari tahun ke tahun tetapi juga menunjukkan proyeksi akselerasi yang kuat hingga mencapai USD 300 miliar di tahun 2030 mendatang.

Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq, DEA saat memberikan sambutan pada Virtual Public Lecture ASN Talent Academy Explore (VPL ATA X) “Investasi Digital ASN: Cerdas Finansial di Era Teknologi”, kerjasama LAN dengan Tanoto Foundation.

“Sementara itu, Crypto Currency atau Aset Kripto menjadi salah satu investasi digital yang cukup populer terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z, hal tersebut didukung oleh data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang menyebutkan kenaikan jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 21,63 juta orang pada Oktober 2024. Data ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan adopsi kripto tertinggi di dunia, termasuk posisi ketiga dalam indeks adopsi global,” ungkapnya dikutip Kamis (31/7/2025).

Muhammad Taufiq menambahkan, meskipun kenaikan jumlah investor aset digital tersebut cukup konsisten, survey Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti rendahnya tingkat literasi pengguna aset kripto di Indonesia. Masyarakat, termasuk anak muda, banyak yang FOMO (fear of missing out) terhadap kripto dan tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup tentang risiko dan mekanisme aset digital tersebut.

“Untuk itu ASN perlu membekali diri dengan wawasan finansial digital sebagai bagian dari kompetensi adaptif di era transformasi digital. ASN tidak hanya menjadi pelayan publik, tetapi juga role model masyarakat dengan meningkatkan literasi keuangan digital adalah agar masyarakat tidak rentan terhadap investasi bodong maupun manipulasi digital lainnya,” jelasnya.

Investasi Digital

Melalui VPL ATA X, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman konseptual tentang investasi digital, tetapi juga dibekali dengan tips praktis mengelola portofolio secara bijak dan sesuai regulasi, termasuk dalam memilih platform investasi yang terdaftar dan diawasi pemerintah.

Sementara itu, Kepala Bappebti, Tirta Kamaja Senjaya menilai, ASN harus mampu menjadi pelopor dalam membangun budaya finansial yang sehat di lingkungan birokrasi. ASN harus menjadi smart investor, bukan hanya tahu peluang, tetapi juga memahami risiko dan regulasi. Terlebih sebagai wajah negara, ASN dituntut untuk tidak terjebak dalam praktik spekulatif yang bisa mencoreng integritasnya.

“Untuk menjamin keamanan investasi bagi para investor khususnya aset digital, Bappebti berkoordinasi dengan lintas instansi seperti berperan aktif dalam satgas pemberantasan aktivitas keuangan ilegal, membentuk satgas pelaporan aktivitas robo trading dengan Bareskrim POLRI, bekerjasama dengan Komdigi untuk memblokir website, aplikasi ,media sosial yang mempromosikan perdagangan berjangka komoditi yang tidak berizin, dan bersama KPK melakukan pelacakan aset krypto yang digunakan sebagai tindak pidana pencucian uang (TPPU).”, jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |