Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berlomba mempercantik resume, tapi tidak sadar yang benar-benar dicari Chief Executive Officer (CEO) bukan hanya skill teknis.
Ada hal-hal yang jauh lebih sulit dinilai di atas kertas yaitu nilai-nilai personal yang mencerminkan siapa seseorang sebenarnya. Hal ini seringkali luput dari perhatian, padahal justru jadi penentu utama dalam keputusan perekrutan.
Berikut Liputan6.com mengulas empat nilai kepribadian yang menarik perhatian pimpinan perusahaan seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/6/2025):
1. Keberanian Mental
Dunia bisnis saat ini bergerak cepat, penuh tekanan, dan tak memberi ruang untuk lengah. Para pemimpin dituntut memiliki ketahanan fisik dan mental yang tinggi secara konsisten. Keberanian dalam konteks ini berarti berani mengambil keputusan cepat dan berisiko tinggi, meski dengan informasi yang terbatas atau bahkan saling bertentangan, untuk itu dibutuhkan rasa percaya diri yang kuat.
Keberanian juga tercermin dalam kemampuan menyampaikan kebenaran yang sulit dengan cara yang empatik. Sosok yang mampu menyeimbangkan kejujuran dan empati sangat langka, tetapi sangat dibutuhkan. Keberanian sejati adalah gabungan dari ketegasan, kejelasan, kecepatan, transparansi, dan dorongan kuat untuk bertindak tanpa henti.
2. Kemampuan Adaptif
Menurut data LinkedIn, antara 2015 hingga 2020, para profesional perlu memperbarui sekitar 25% dari keterampilan mereka setiap 18 bulan sekali. Ke depan, angka tersebut diprediksi melonjak hingga 65%. Artinya, kemampuan beradaptasi bukan lagi nilai tambah melainkan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi.
Kemampuan beradaptasi bukan sekadar tentang menerima perubahan, tetapi juga menikmati proses penemuan ulang diri. Ini adalah pola pikir yang terbuka terhadap hal baru dan bahkan menantangnya.
Salah satu indikatornya adalah kemampuan membangun apa yang di sebut sebagai “hubungan yang tak lazim” yaitu kolaborasi, persahabatan, atau bimbingan dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita. Relasi semacam ini mencerminkan fleksibilitas, rasa ingin tahu sosial, dan keterbukaan terhadap keberagaman semua hal yang penting untuk merasa nyaman di tengah perubahan yang cepat.
3. Stabilitas Emosional dan Kesadaran Diri
Tetap tenang dalam tekanan selalu menjadi keunggulan, tapi kini justru menjadi kemampuan yang semakin langka. Banyak manajer mengakui bahkan karyawan terbaik mereka kerap mengalami kecemasan, menarik diri, atau sekadar kelelahan akibat ritme kerja yang cepat dan penuh tekanan.
Karena itu, aspek kesehatan mental dan emosional kini menjadi prioritas. Bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga mencakup sikap positif, tanggung jawab pribadi, ketahanan menghadapi tantangan, dan yang paling penting adalah kesadaran diri. Tiga hal pertama bisa dikenali lewat masukan dari rekan kerja.
Namun, kesadaran diri merupakan kemampuan untuk menilai dan memahami diri sendiri secara jujur menjadi satu-satunya kualitas yang hanya bisa diasah dari dalam.
4. Rasa Ingin Tahu yang Aktif
Di dunia yang terus berubah, kemampuan untuk tetap relevan menjadi salah satu aset paling berharga. Seberapa terkini pengetahuan Anda mengenai tren, teknologi, budaya, hingga ide-ide baru secara langsung memengaruhi nilai Anda dalam organisasi.
Dulu, mengikuti perkembangan cukup dengan mengobrol santai dengan rekan kerja atau membaca berita sekilas. Kini, profesional yang paling berhasil bukan hanya menyerap informasi terbaru, tapi juga membagikannya ke tim, memicu diskusi, dan mendorong inovasi.
Rasa ingin tahu ini bukan sekadar membaca lebih banyak, tetapi juga berani melihat dari sudut pandang yang berbeda, peka terhadap perubahan, dan membawa perspektif luar untuk memperkaya lingkungan kerja.
Memiliki nilai personal yang kuat tidak terjadi dalam semalam. Berikut beberapa langkah konkret untuk mulai mengasah kualitas-kualitas yang dicari pimpinan perusahaan:
1. Latih Kesadaran Diri Lewat Refleksi Rutin
Luangkan waktu setiap minggu untuk meninjau kembali cara kamu bekerja, berinteraksi, dan bereaksi terhadap tantangan. Catat apa yang bisa ditingkatkan mulai dari sikap hingga cara pengambilan keputusan.
2. Bangun Lingkaran Belajar dan Pertemanan yang Beragam
Buka ruang untuk bertemu orang-orang di luar bidangmu. Perspektif baru sering kali muncul dari interaksi lintas disiplin yang tidak terduga.
3. Ambil Peran di Tengah Ketidakpastian
Saat tim menghadapi tantangan atau kebingungan, jadilah orang yang melangkah maju. Tunjukkan Anda bisa bertindak, bukan hanya bereaksi.
Langkah Konkret Lainnya
4. Konsumsi Informasi Berkualitas dan Beragam
Jangan hanya mengandalkan satu sumber atau satu platform. Ikuti tren, isu global, dan perkembangan teknologi yang bisa berdampak pada bidangmu.
5. Minta Masukan, Bukan Sekadar Penilaian
Tanyakan hal-hal spesifik seperti, “Apa satu hal yang bisa saya perbaiki dari cara kerja saya?” Ini membuka ruang pengembangan tanpa membuat orang lain merasa canggung memberi kritik.
Saat ini yang membedakan kandidat satu dengan yang lain bukan lagi sekadar keterampilan teknis, tapi nilai-nilai personal yang mereka bawa. Keingintahuan yang aktif, ketahanan mental, kesadaran diri, hingga keberanian mengambil langkah membuat CEO ingin langsung merekrut Anda.
Menjadi talenta super diminati bukan hanya soal bekerja lebih keras, tetapi juga soal berpikir lebih dalam, belajar lebih luas, dan bertindak lebih sadar. Mulailah dari dalam diri dan biarkan kualitas itu berbicara bahkan sebelum resume Anda dibuka.
Linda Maulina