Beda dari Bill Gates, Pendiri Telegram Wariskan Kekayaan Rp 230 Triliun ke Lebih dari 100 Anak

2 months ago 66

Liputan6.com, Jakarta Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) aplikasi pesan instan Telegram, Pavel Durov, yang dikenal karena komitmennya terhadap privasi dan kebebasan berekspresi, menyatakan bahwa lebih dari 100 anaknya akan mewarisi kekayaannya. Pewaris tersebut mencakup enam anak yang diakui sebagai anak biologisnya, serta sedikitnya 100 anak lain yang lahir melalui donasi spermanya ke bank sperma.

Masing-masing anak diperkirakan akan menerima warisan sebesar USD 132 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun. dari total kekayaan Durov yang saat ini bernilai hampir USD 14 miliar atau sekitar Rp 228 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD).

Durov, yang kini berusia 40 tahun, diketahui memiliki enam anak "resmi" dari tiga pasangan berbeda dan menjadi ayah biologis dari lebih dari 100 calon anak di 12 negara, hasil dari donasi sperma yang ia lakukan secara rutin selama 15 tahun terakhir di sebuah klinik fertilitas.

Meskipun ke-100 anak tersebut kemungkinan besar tidak mengenal Durov secara langsung sebagai ayah biologis mereka, mereka tetap tercatat secara resmi dalam surat wasiat dan berhak atas warisan kekayaan sang pendiri Telegram.

“Saya baru saja menyusun surat wasiat,” ujar Pavel Durov dalam wawancaranya bersama media Prancis Le Point.

“Bagi saya, tidak ada perbedaan di antara anak-anak saya, baik yang lahir secara alami maupun yang berasal dari donasi sperma. Mereka semua tetap anak saya dan berhak mendapatkan bagian yang sama. Saya tidak ingin mereka saling berebut atau bertengkar setelah saya tiada.”

Warisan Rp 2,15 triliun

Dengan total 106 anak, masing-masing diperkirakan akan menerima warisan sekitar USD 132 juta, atau setara Rp 2,15 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD), karena memiliki hubungan darah dengan pengusaha kelahiran Rusia tersebut. Namun, warisan tersebut tidak akan langsung diberikan, mereka harus menunggu hingga 30 tahun sebelum dapat mengaksesnya.

“Saya memutuskan bahwa anak-anak saya tidak akan memiliki akses ke kekayaan saya hingga 30 tahun dari sekarang,” ujar Durov. “Saya ingin mereka menjalani hidup seperti orang pada umumnya, belajar membangun diri, percaya pada kemampuan sendiri, berkarya, dan tidak bergantung pada isi rekening bank.”

Give Legacy, sebuah klinik sperma dan kesuburan, menjelaskan bahwa pengetahuan anak-anak tersebut soal warisan tergantung pada status donor Durov apakah ia merupakan “donor langsung” yang identitasnya diketahui oleh orang tuaanak tersebut nantinya, atau “donor anonim” yang tunduk pada regulasi lebih ketat terkait kerahasiaan identitas.

“Verifikasi identitas sebenarnya cukup mudah. Tes paternitas bisa membuktikan apakah Durov benar ayah kandungnya,” ujar Khaled Kteily, CEO Give Legacy.

Ia menambahkan bahwa siapa pun yang merasa memiliki hubungan darah dengan Durov dapat mengirimkan sampel DNA untuk diverifikasi. Namun, pengungkapan identitas anak juga bergantung pada hukum di masing-masing negara dan status hubungan antara anak tersebut dengan ibu kandungnya.

Warisan Bernilai Fantastis

Keputusan Durov yang membagikan warisan bernilai fantastis untuk anak-anaknya bertentangan dengan tokoh-tokoh ternama seperti Bill Gates, Laurene Powell Jobs, dan Guy Fieri, yang justru memilih tidak memberikan sebagian besar kekayaan mereka kepada keturunannya.

Dalam urusan mewariskan kekayaan dalam jumlah besar kepada anak-anaknya, Durov tampil berbeda dibandingkan para tokoh yang dikenal kritis terhadap praktik nepotisme. Salah satunya adalah pendiri Microsoft, Bill Gates, yang dengan kekayaan mencapai USD 176 miliar atau sekitar Rp 2.867,64 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD) justru hanya berencana mewariskan kurang dari 1% hartanya kepada anak-anaknya.

“Anak-anak saya sudah mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang layak, tetapi saya hanya mewariskan kurang dari 1% dari total kekayaan saya karena saya merasa memberikan lebih dari itu justru tidak akan membantu mereka,” ujar Bill Gates dalam podcast Figuring Out With Raj Shamani di awal tahun ini. Ia menegaskan bahwa keluarganya bukanlah dinasti, dan ia tidak meminta anak-anaknya untuk meneruskan Microsoft. “Saya ingin mereka meraih penghasilan dan kesuksesan mereka sendiri,” tambahnya.

Filantropis

Filantropis sekaligus pengusaha Laurene Powell Jobs yang merupakan istri dari mendiang pendiri Apple, Steve Jobs juga mengambil langkah serupa. Ia menyatakan tidak akan mewariskan kekayaan senilai USD 14,1 miliar atau sekitar Rp 229,73 triliun (estimasi kurs Rp 16.300 per USD) kepada anak-anaknya.

Selain Bill Gates dan Laurene Powell Jobs sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Guy Fieri, salah satu pembawa acara kuliner paling sukses dengan kontrak Food Network senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun estimasi kurs Rp16.300 per USD). Ia menegaskan bahwa anak-anaknya tidak akan menerima sepeser pun kecuali mereka benar-benar bekerja keras untuk mendapatkannya.

Reporter: Linda Maulina Khairunnisa

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |