Wamenperin Tak Ingin Pasokan Bahan Baku Lokal Jadi Masalah Buat Industri

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian (wamenperin) Faisol Riza menyampaikan ada kendala lintaskementerian dalam kaitannya dengan kebutuhan industri lokal. Salah satunya mengenai pasokan bahan baku hasil produksi dalam negeri.

Faisol menyampaikan, hal ini pada konteks industri agro dalam negeri. Ada beberapa penyusutan produksi dari bahan baku bagi industri lokal.

"Memang ada masalah-masalah yang kita hadapi di antara kementerian lembaga. Karena bahan baku, kebetulan bukan ada di Kementerian Perindustrian," kata Faisol saat membuka pre-event Specialty Indonesia 2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

"Tapi saya kira walaupun dengan fokus lain di Kementerian tertentu di hulu, kita juga bisa mencari jalan keluar yang lain supaya potensi bahan baku yang ada tidak semakin turun tapi justru semakin tinggi," sambungnya.

Faisol mencatat, ada penurunan produksi kakao di Indonesia. Alhasil, kebutuhan industri olahan kakao ini tidak bisa dipenuhi banyak dari dalam negeri.

"Tadi seperti Kakao, misalnya karena kebutuhan bahan bakunya semakin tinggi tapi ketersediaan bahan baku yang disiapkan oleh para petani kita rupanya semakin turun. Itu yang menjadi perhatian kita semua. Namun demikian, saya percaya bahwa kinerja sektor industri makanan minuman ini masih akan menjadi semakin tinggi," bebernya.

Potensi Industri Agro Dalam Negeri

Dia mencatat, saat ini Indonesia merupakan produsen produk olahan kakao terbesar ke-4 di dunia. Pada tahun 2024, Industri pengolahan kakao Indonesia mampu menyumbang devisa dengan nilai ekspor lebih dari USD 2,4 miliar dengan volume mencapai 304 ribu ton yang diekspor ke 110 negara.

Kemudian, ekspor produk olahan teh Indonesia pada tahun 2024 mencapai 36.738 ton atau senilai USD 59,24 juta. Berikutnya, volume ekspor olahan hasil hortikultura mencapai 402 juta ton atau setara 510 juta USD. 

"Indonesia sebagai negara penghasil kopi ke-4 di dunia, telah mengeskpor kopi olahan sebesar 196.875 ton atau setara USD 661,9 juta pada tahun 2024. Indonesia masih memiliki potensi pengembangan produk olahan kopi, terutama kopi kekinian yang sedang marak di dalam negeri," ucap dia.

Punya Daya Saing Tinggi

Sebelumnya, Faisol menyampaikan, produk-produk agro industri lokal punya kualitas yang baik sehingga mampu bersaing di kancah global. Produk-produk ini akan diunggulkan dalam ajang Specialty Indonesia 2025 yang berlangsung pada 4-8 Agustus 2025.

"Kegiatan Spesialty Indonesia 2025 ini adalah kegiatan yang ingin menunjukkan bahwa produk agro itu sudah berdaya saing tinggi. Karena kualitas yang sangat baik bahkan premium dapat diukur berdasarkan aroma, rasa, standar dan ketentuan-ketentuan khusus," tegas dia.

"Kegiatan ini ditunjukkan mengenalkan berbagai macam produk baik itu kopi, teh, kakao olahan buah minuman beralkohol maupun cerutu. Kualitasnya berdasarkan apa yang sudah dikurasi oleh Kementerian Perindustrian pasti tidak kalah bersaing," Faisol menambahkan.

Linimasa Specialty Indonesia 2025

Rangkaian kegiatan pada ajang Specialty Indonesia 2025 akan berlangsung 4-8 Agustus 2025. Adapun, pendaftaran untuk pameran hingga peserta sudah bisa diakses sejak saat ini.

Pameran akan berlangsung di Plaza Industri Kemenperin pada 4-8 Agustus 2025 yang melibatkan 40 tenan. Lalu, temu bisnis atau business matching dilakukan pada 5-7 Agustus 2025 di Gedung Kemenperin.

Berikutnya, ada workshop dan talkshow pada 5-8 Agustus 2025 di Plaza Industri yang mencakup komoditi teh, kopi, holtikultura hingga olahan susu. Serta, kompetisi yang berlangsung di Plaza Industri pada 5-8 Agustus 2025, mencakup bean to bar competition untuk kakao, tea mixology untuk teh, dan latte art competition untuk kopi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |