Wamenperin Lirik Pengembangan Ekspor Kakao-Teh Asal Indonesia

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian (wamenperin) Faisol Riza menyoroti pentinganya pengembangan ekspor produk agro asal Indonesia. Dia mencatat ekspor kakao hingga teh dari Indonesia sudah memunculkan tren yang positif.

Dia menuturkan, Indonesia sebagai negara pengolahan kakao terbesar ke-4 di dunia mampu memyumbangkan devisa ke kas negara dengan jumlah yang cukup positif. Angkanya dicatat mencapai USD 2,4 miliar.

"Bahwa industri pengolahan kakao, sebagai negara produksi pengolahan kakao keempat ini mampu menyumbang devisa dari nilai ekspor lebih dari USD 2,4 miliar. Volumenya mencapai 340.000 ton di ekspor ke 110 negara," kata Faisol dalam pembukaan pre-event Specialty Indonesia 2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Dia mencatat pula, jumlah ekspor dari olahan teh mencapai 36.738 tol dengan nilai sekitar USD 59,28 juta. Lalu, pada industri pengolahan buah, pada 2024 ekspor pengolahan hasil holtikultura mencapai 402 juta ton setara USD 510 juta.

Berikutnya, Indonesia sebagai penghasil kopi keempat terbesar mampu mengekspor olahannya sebanyak 196 ribu ton kopi atau setara USD 691,9 juta.  

"Namun demikian potensinya masih besar bisa dikembangkan di masa yang akan datang," tegasnya.

Punya Daya Saing Tinggi

Faisol menyampaikan, produk-produk agro industri lokal punya kualitas yang baik sehingga mampu bersaing di kancah global. Produk-produk ini akan diunggulkan dalam ajang Specialty Indonesia 2025 yang berlangsung pada 4-8 Agustus 2025 mendatang.

"Kegiatan Spesialty Indonesia 2025 ini adalah kegiatan yang ingin menunjukkan bahwa produk agro itu sudah berdaya saing tinggi. Karena kualitas yang sangat baik bahkan premium dapat diukur berdasarkan aroma, rasa, standar dan ketentuan-ketentuan khusus," tegas dia.

"Kegiatan ini ditunjukkan mengenalkan berbagai macam produk baik itu kopi, teh, kakao olahan buah minuman beralkohol maupun cerutu. Kualitasnya berdasarkan apa yang sudah dikurasi oleh Kementerian Perindustrian pasti tidak kalah bersaing," Faisol menambahkan.

Linimasa Specialty Indonesia 2025

Rangkaian kegiatan pada ajang Specialty Indonesia 2025 akan berlangsung 4-8 Agustus 2025. Adapun, pendaftaran untuk pameran hingga peserta sudah bisa diakses sejak saat ini.

Pameran akan berlangsung di Plaza Industri Kemenperin pada 4-8 Agustus 2025 yang melibatkan 40 tenan. Lalu, temu bisnis atau business matching dilakukan pada 5-7 Agustus 2025 di Gedung Kemenperin.

Berikutnya, ada workshop dan talkshow pada 5-8 Agustus 2025 di Plaza Industri yang mencakup komoditi teh, kopi, holtikultura hingga olahan susu. Serta, kompetisi yang berlangsung di Plaza Industri pada 5-8 Agustus 2025, mencakup bean to bar competition untuk kakao, tea mixology untuk teh, dan latte art competition untuk kopi.

Harga Kakao Sempat Naik pada Awal Juni 2025

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Harga Referensi (HR) biji kakao pada Juni 2025 dipatok sebesar USD 9.591,52/MT, naik sebesar USD 1.207,77 atau 14,41% dari Mei 2025.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Juni 2025 menjadi USD 9.127/MT, naik USD 1.178 atau 14,82% dari Mei 2025.

"Peningkatan HR dan HPE biji kakao ini dipengaruhi penurunan produksi di negara produsen utama di wilayah Afrika Barat akibat curah hujan yang tinggi," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan N.M Kusuma Dewi, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (2/6/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |