Uni Eropa Siapkan Langkah Hadapi Tarif Dagang AS

18 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Utusan Uni Eropa dijadwalkan bertemu paling cepat pekan ini untuk merumuskan rencana langkah-langkah guna menanggapi kemungkinan skenario tanpa kesepakatan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Hal ini menunjukkan posisi negosiasi tarif terlihat semakin menguat menjelang batas waktu 1 Agustus 2025.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (21/7/2025), preferensi paling dominan adalah menjaga negosiasi dengan Washington tetap pada jalurnya demi mencapai hasil dari kebuntuan ini sebelum batas waktu bulan depan.

Namun, upaya-upaya tersebut belum menghasilkan kemajuan berkelanjutan setelah perundingan di Washington pekan lalu, menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah ini. Negosiasi akan berlanjut selama dua pekan ke depan.

AS kini terlihat menginginkan tarif yang hampir universal untuk barang-barang Uni Eropa di atas 10% dengan pengecualiaan yang semakin sedikit terbatas pada penerbangan, beberapa alat kesehatan dan obat-obatan generic, beberapa minuman beralkohol, dan seperangkat peralatan manufaktur khusus yang dibutuhkan AS. Demikian berdasarkan sumber-sumber dikutip dari Yahoo Finance.

Seorang juru bicara Komisi Eropa yang menangani urusan perdagangan untuk blok itu mengatakan tidak berkomentar mengenai negosiasi yang sedang berlangsung.

Kedua belah pihak juga telah membahas potensi pagu untuk beberapa sektor, serta kuota untuk baja, dan aluminum dan cara untuk memagari rantai pasokan dari sumber yang kelebihan pasokan logam.

Mereka memperingatkan jika kesepakatan tercapai, persetujuan Trump tetap diperlukan dan posisinya belum jelas.

“Saya yakin kita akan mencapai kesepakatan,” ujar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dalam acara Face the Nation di CBS.

“Saya pikir semua negara kunci ini akan menyadari lebih baik membuka pasar mereka untuk Amerika Serikat daripada membayar tarif yang signifikan,” dia menambahkan.

Lutnick menambahkan pihaknya telah berbicara dengan negosiator perdagangan Eropa pada Minggu pagi.

Surat Trump

Presiden AS Donald Trump menulis surat kepada Uni Eropa awal bulan ini memperingatkan kalau blok tersebut akan menghadapi tarif 30% untuk sebagian besar ekspornya mulai 1 Agustus.

Selain pungutan universal, Trump telah mengenakan pungutan 25% untuk mobil dan suku cadang mobil dan dua kali lipat untuk baja dan aluminium.

Ia juga mengancam akan mengenakan bea masuk baru terhadap produk farmasi dan semikonduktor paling cepat bulan depan, dan baru-baru ini mengumumkan pungutan 50% untuk tembaga.

Secara keseluruhan, Uni Eropa memperkirakan bea masuk AS telah mencakup 380 miliar euro atau USD 442 miliar, sekitar 70% dari ekspor ke AS.

Sebelum surat Trump, Uni Eropa berharap mereka akan segera mencapai kerangka kerja awal yang memungkinkan diskusi terperinci untuk dilanjutkan berdasarkan tarif universal 10% untuk banyak ekspor Uni Eropa.

Uni Eropa telah mengupayakan pengecualian yang lebih luas daripada yang ditawarkan AS, serta berupaya melindungi blok tersebut dari tarif sektoral di masa mendatang. Meskipun telah lama diterima bahwa setiap kesepakatan akan bersifat asimetris yang menguntungkan AS, Uni Eropa akan menilai ketidakseimbangan keseluruhan dari setiap kesepakatan sebelum memutuskan apakah akan mengambil langkah-langkah penyeimbangan ulang, Bloomberg sebelumnya melaporkan.

Tingkat kesulitan yang siap diterima oleh negara-negara anggota bervariasi, dan beberapa negara terbuka terhadap tarif yang lebih tinggi jika pengecualian yang cukup telah diperoleh, kata sumber tersebut.

Menteri Perdagangan AS: 1 Agustus Batas Waktu Ketat untuk Tarif Trump

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick menuturkan, 1 Agustus 2025 merupakan batas waktu bagi negara-negara untuk mulai membayar tarif kepada Amerika Serikat. Namun, ia menuturkan tidak ada yang menghentikan negara-negara untuk diskusi dengan AS setelah 1 Agustus 2025.

"Itu batas waktu yang ketat, jadi pada 1 Agustus, tarif baru akan berlaku,” ujar Lutnick seperti dikutip dari CNBC, Senin (21/7/2025).

Batas waktu tarif Presiden Donald Trump telah bergeser sejak ia mengumumkan tarif yang tinggi kepada mitra dagangnya pada 2 April, tetapi para pejabat Gedung Putih sekarang menegaskan 1 Agustus adalah batas waktu yang pasti.

Lutnick menuturkan, beberapa negara kecil, negara-negara Amerika Latin, negara-negara Karibia, banyak negara di Afrika akan memiliki tarif dasar sebesar 10%.

"Tidak ada yang menghentikan negara-negara untuk berbicara dengan kami setelah 1 Agustus, tetapi mereka akan mulai membayar tarif pada 1 Agustus," kata Lutnick.

Komentar Lutnick dapat melegakan negara-negara yang dengan cemas menunggu keputusan definitif tentang tarif dari Trump, yang baru-baru ini menyatakan bahwa tarif dasar untuk negara-negara ini bisa lebih dari 10%.

Presiden mengumumkan pekan lalu bahwa surat-surat kepada negara-negara yang lebih kecil akan segera dikirimkan. "Kami mungkin akan menetapkan satu tarif untuk semuanya... mungkin sedikit di atas 10%," kata Trump.

Lutnick menambahkan "negara-negara dengan ekonomi yang lebih besar akan membuka diri atau mereka akan membayar tarif yang adil kepada Amerika."

Komentar Lutnick muncul setelah Donald Trump awal bulan ini mengirimkan surat kepada mitra dagang yang memberitahukan mereka tentang tarif baru, yang mencapai 40% untuk beberapa negara.

Surat-surat tersebut, yang diunggah di Truth Social milik Trump, mengatakan tarif akan berlaku mulai 1 Agustus, yang memicu negosiasi menit-menit terakhir dari mitra dagang yang menginginkan tarif yang lebih rendah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |